Akumempunyai tetangga baru, sepasang suami isteri dengan satu anak yang masih bayi. Suaminya seorang pelaut (anak buah kapal) dan isterinya ibu rumah tangga. Pada awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kehadiran tetangga baru itu, walaupun ketika mereka datang memperkenalkan diri ke rumah aku sedikit terpukau dengan sang isteri yang punya body seksi dan montok. NikmatSex Selingkuh Dengan Istri Tetangga - Aku seoarang karyawan CERITA SEX swasta umurku 28 tahun namaku Dante, aku orangnya CERITA SELINGKUH supel mudah bergaul Baca Lengkapnya MemuaskanTetangga Ku Yang Kesepian Cerita Pengen - Geisha Poker - Selingkuh - Namanya Mbak Femi. Mbak Femi sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak 1, tapi sayang suami mbak Femi, mas Anto adalah seorang pelaut di kapal pesiar eropa, jadi mbak Femi sering di tinggal 6 sampai 8 bulan. Sayajawab belum Cerita Sex Dewasa Terbaru, Cerita Ngentot ABG, Cerita Mesum Dengan Janda,Cerita Memek ABG Anak-anak, Cerita Hot Dengan tetangga, cerita terpanas dengan selingkuhan, cerita pemerkosaan hangat Tapi mana mau dengar Ada Sesuatu Dengan BU RW Biasanya kembang disuatu kompleks adalah seorang gadis SMU ato kuliah yang memang lagi mekar ngentotselingkuh dengan istri tetangga yang cantik, bokep jepang ngentot sama istri tetangga yang hot, video bokep istri tetangga kontrakan colmek video, bercinta dengan istri tetangga bokepjepang info, istri bos keenakan dientot di kamar mandi indocin site, check in dengan istri tetangga video bokep online gnVr. ceritabokepindonesia – Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Mengorbankan Memeknya Demi Menjadi Pemeran Utama Aku bekerja di bagian audisi dgn atasanku, pak indra, orangnya galak, usianya sekitar 45an, badannya masih tegap kekar dan perkasa karena dia memang keturunan tentara. Hari itu pak indra memanggilku ke ruangannya. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Agen Nova88 “Sul, bulan depan kita mau produksi sinetron baru. Untuk pemeran utama aku sudah dapat, tp aku masih butuh pemain pembantu dgn kriteria cewek yg cantik dan seksi. Kamu tolong siapin audisi untuk itu ya!” Perintah pak indra padaku. – Cerita hot- Seperti biasa aku segera menyiapkan segala sesuatu untuk diadakan audisi untuk pemeran yg dicari pak indra. Tp aku langsung inget dgn tetanggaku yg bernama mona, aku berpikir sepertinya dia cocok untuk ikut audisi ini. Mona orangnya cukup cantik dan juga seksi seperti luna maya. Saat ini mona sedang menganggur dan belum mendapat pekerjaan selesai dari kuliahnya. Sebenarnya aku sudah lama memendam hasrat dgnya, pernah sewaktu masih duduk di bangku smu aku menjadi kakak kelasnya dan “nembak” dia, tp dia menolak alesannya masih kecil dan belum siap sex abg- tp sekarang dia sudah punya pacar mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di jakarta. Rumah mona dan rumahku tdk jauh, hanya terpaut 3 rumah. Setiap hari waktu dia masih sekolah, dia selalu melewati depan rumahku. Dgn pakaian sekolahnya yg ketat seksi, aku sering membayangkan tubuhnya yg seksi itu. Buah dada yg kenyal, dan isi dibalik roknya bikin aku sangat penasaran. Segera saat itu juga aku telpon dia. – Cerita ngentot terbaru- “Halo, bisa bicara dgn mona?” Tanyaku di telepon. “Iya ini mona, ini siapa ya?” “Ini mas sulis, gini mon aku mau ngajakin kamu ikut audisi di kantorku kalau kamu gak sibuk. Kebetulan kami sedang mencari pemeran cewek yg cantik dan seksi. Cocok sekali dgn kamu.” Godaku “ah, mas sulis bisa aja. Aku sih setuju aja mas. Kapan itu audisinya? Tp kira-kira bisa lolos ga?” “Udah tenang aja, ntar mas sulis bantu. Yg penting mona datang aja dulu. Besok hari rabu siang jam 2 ya. Aku tunggu di kantor mas. Dan jangan lupa pake pakaian yg seksi ya.” “Oke mas, tenang aja. Sampai ketemu.” Pada hari-h nya mona datang ke kantorku dgn diantar oleh pacarnya. Mona mengenakan pakaian cukup seksi, dgn kemeja lengan panjang tp kancing bagian atasnya sengaja dia buka, jadi lipatan buah dadanya cukup nampak. Aku jadi semakin bernafsu saja melihat dia seperti itu. “Halo mas sulis, kenalin ini riko.” Mona memperkenalkan pacarnya padaku. “Halo aku sulis. Aduh mona kamu cantik sekali, dan seksi pula. Pasti bosku suka sekali sama kamu, dan pasti kamu diterima.” Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Pujianku pada mona itu membuat pacar dia jadi sedikit sewot, tp aku cuekin aja dia. “Ayo mon, langsung masuk ka ruangan audisi aja. Bosku sudah menunggu.” Segera aku dan mona meninggalkan pacarnya yg sedang sewot itu di ruang tunggu. Di dalam, pak indra sudah menunggu dan akhirnya audisipun dimulai. Sekitar sepuluh menit audisi, aku mengantar mona keluar. Tp kemudian pak indra memanggilku lagi “Sulis..!! Kesini sebentar..!!” Teriak pak indra dari dalam ruangan. Aku segera bergegas meninggalkan mona dan menuju ruangan itu. “Iya pak, ada apa? Ada yg bisa saya bantu?” Tanyaku. Agen Bola Nova88 “Cewek cantik tadi temanmu ya? Cukup seksi juga dia. Apa kamu mau kalau aku meluluskan dia untuk pemeran sinetron ini?” “Iya pak, dia tetangga saya. Ya saya berharap dia bisa lulus pak. Emangnya kenapa pak?”-Cerita ngentot- “aku bisa saja meloloskan dia, tp ada syaratnya, aku mau tidur dgn dia semalam. Bisa ga?” Tertkejut aku mendengar permintaan pak indra itu, sebenarnya sudah biasa cewek yg akan ikut main sinetron “Dicobain” sama pak indra, tp berhubung mona tetanggaku aku jadi sedikit canggung. “Beneran pak? Nanti saya coba bicara sama dia dulu pak.” -Cerita panas- “oke, usahain ya.” Cerita sex hot, beberapa hari aku bimbang bagaimana bicara dgn mona mengenai hal ini. Sedangkan jika tdk aku lakukan bisa-bisa pak indra yg marah padaku dan bahkan aku bisa dipecat. Akhirnya kuberanikan diri menghubungi mona leat telpon untuk memberitahu hal ini. Di telepon aku cuma bilang bahwa mona diditerima untuk audisi sinetron ini, tp dia harus menemui pak indra di hotel x untuk menandatangani kontrak. Aku tdk bilang kalo dia akan ditiduri pak indra disana. Awalnya mona bingung kenapa harus di hotel, tp akhirnya dgn berbagai alasan yg kuberikan akhirnya aku setuju saja. Cerita dewasa terbaru, setelah sepakat ketemuan di hotel jam tiga sore, aku segera memberitahu pak indra dan ternyata dia mengajakku untuk menemaninya disana. Wah, kesempatan nih aku ngliat mona dikerjain sama laki-laki. Di hotel itu, sesuai pesanku mona datang sendiri. Di lobby aku temui dia dan aku beritahu bahwa pak indra menunggu di kamar 512. Aku segera mengantar mona kekamar itu. Di jalan, isi dalam celanaku jadi semakin mengeras saja membayangkan apa yg akan dilakukan pak indra padanya. Kami masuk di kamar itu dan pak indra sedang duduk di ranjang menunggu kami. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga “Selamat sore pak.” Sapa mona pada pak indra. “Iya, selamat sore. Cantik sekali kamu mona.” Balas pak indra, memang mona dgn rambutnya yg lurus sebahu dan mengenakan baju yg cukup sexy membuat setiap laki-laki pasti tertarik padanya. “Sulis, kamu tetap disini saja jagain kami.” “Terus bagaimana dgn kontraknya pak?” Tanya mona yg sudag sangat penasaran. “Tenang aja, kontrak pasti buat kamu. Tp kamu layani dulu pak indra disini yah?” Jawabku ke mona. “Layani apa maksud mas sulis?” “Pak indra ingin tidur sama kamu sekali saja dan kontrak sinetron itu pasti diberikan ke kamu.” “Mas sulis serius? Apa-apaan ini?” Saat sedang bingung-bingungnya, mona bertambah kaget karena tiba-tiba pak indra sudah memeluknya dari belakang, menggerayginya dgn tangganya yg kekar. Mona memberontak dan berusaha melepaskan diri dari pak indra, tp tangan pak indra dgn kuat tetap memeluknya. “Jangan!! Lepaskan aku atau aku akan teriak” ancam mona semsulis berusaha melepaskan diri. “Ayolah mona, aku janji karir kamu akan bagus nanti sebagai aktris. Layani saja aku hari ini” rayu pak indra “iya mon, apa artinya pengorbanan kamu ini jika nanti kamu bisa sukses dan jadi bintang terkenal.” Tambahku. Entah terhipnotis atau terbujuk rayuan itu, rontaan mona yg tadi sangat kuat ingin melepaskan diri, kini semakin melemah dan akhirnya dia hanya pasrah saja oleh perlakuan pak indra. “Nah gitu dong, anak manis.”-Cerita mesum- Pak indra melucuti pakaian mona satu persatu, dan mona hanya diam pasrah dgn pandangan kosong, sepertinya dia sedang memikirkan tawaran dari pak indra itu dan sedang membayangkan menjadi aktris besar. Setelah mona bugil, kini pak indra yg melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang bulat juga. Aku hanya terpana menyaksikan kemolekan tubuh mona yg tanpa sehelai benangpun itu. Kedua payudaranya tampak indah dan kulitnya yg putih mulus semakin membuat dia terlihat sempurna sebagai seorang wanita. Kini pak indra sedang menciumi leher mona sambil kedua tangannya meremas-remas payudara kenyal mona. Jilatan-jilatan pak indra membasahi leher mona yg putih mulus. Sesekali mulut mona yg mungil itupun dilahapnya dgn buas. Sekitar sepuluh menit pak indra puas menciumi bagian ata tubuh mona. Mona hanya pasrah saja menikmati permainan lidah pak indra. Saat pak indra memainkan puting mona dgn lidahnya, mona sedikit menggelinjang karena geli. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga “Ugghhhh.. Pak.. Pelan pelan. Geli pak” rintih mona sambil menggelinjang. Dan kini jilatan-jilatan lidah pak indra turun menuju ke lubang kewanitaan mona. Mona semakin tdk tahan menahan geli saat pak indra dgn lihainya memainkan lidahnya ke meqi mona yg sedikit ditumbuhi bulu halus itu. “Uuggghhhh.. Mmpphhh.. Geli pak.” Rintih mona lagi sambil tangannya meremas bantal untuk menahan geli. Beberapa menit kemudian, pak indra yg masih bermain di wilayah meqi mona, kini mengocok lubang itu dgn jari tangannya. Pertama dimasukannya satu jari ke meqi mona dan digerakannya keluar masuk. Kemudian dua jarinya dimasukkan dan kocokannya semakin cepat. Mona merintih-rintih menahan entah sakit atau nikmat yg dirasakannya. “Ohh.. Ohh.. Mmmphhhh… paak..” “Gimana sayang, nikmat kan? Mau terus kan?” Tanya pak indra sambil terus memainkan tangannya. Mona sepertinya sudah lupa dgn segala kebimbangannya yg tadi dia rasakan. Kini dia hanya merasakan kenikmatan dunia yg tiada taranya. Nafsunya sudah mengalahkan akal sehatnya. “Gimana rasanya sayang? Nikmat kan?” “Oh.. Mmmppphhhh.. Nikmt.. Pak… mmmppphhh..” Rintihnya. “Ter.. Us.. Paaak…” Selesai mengocok meqinya, kini pak indra berdiri dan menodongkan penisnya yg sudah tegak berdiri dari tadi ke depan muka mona dan segera ditariknya kepala mona dan diarahkannya ke mulut mungil mona untuk mengulumnya. Mulut mona yg tdk terlalu besar tampak kesulitan menerima penis besar pak indra, tp pak indra terus memaksakannya untuk masuk dan meggerakannya maju-mundur. “Aaah.. Gila nikmat banget sepongan kamu sayang. Kamu memang cewek yg hebat mona” pak indra semakin cepat mendorong penisnya keluar-masuk ke mulut mona sehingga terkadang mona tersedak. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Tak kusangka juga ternyata mona cukup pandai juga memainkan penis lelaki dgn mulutnya. Atau mungkinkan selama ini dia sudah pernah bercinta dgn pria lain? Setelah mona tampak kecapean mengulum penis besar itu, kini pak indra siap menghujmkan rudalnya ke targetnya yaitu meqi mona. Pak indra menghadapkan rudalnya di depan meqi mona yg sudah basah. “Pak, pelan pelan ya. Meqi mona masih sempit soalnya.” Pinta mona. Mona dalam posisi terlentang dan pak indra menindihnya dari atas sambil mengarahkan penisnya ke lubang tujuan. Dan blesss..! Seiring dgn masuknya penis itu ke meqi sempit itu, mona meqiik tertahan menahan sakit. “Mmmpphhhh.. Pelan-pelan pak. Sakit sekali.” “Maaf sayang, abisnya meqi kamu sempit banget, jadi sulit masuknya. Tahan ya, nanti juga pasti jadi enak.” Setelah berhasil masuk seluruhnya, kembali pak indra memainkannya maju mundur sambil dia ciumi bibir dan kedua buah dadanya. Mona juga tak kalah buas membalas lumatan bibir pak indra itu. Sekitar 5 menit kemudian, tubuh mona mengejang pertanda dia sudah memperoleh orgasmenya. “Aha, kamu sudah terpuaskan ya? Baru begitu saja sudah orgasme. Lanjut ya sayang.” -Cerita sex- Ada sekitar 15 menit pak indra menghajar meqi mona. Rambut mona sudah acak-acakan dan seluruh tubuhnya sudah basah dgn keringat, tp tampaknya pak indra masih kuat bertahan lama. “Aaaghhh.. Aaaghhh.. Mmmpphhh.. Pak… aaghhh…” mona meracu tak karuan menahan nikmat yg dirasakan. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Kemudian pak indra merubah posisi, kini dia tiduran terlentang di ranjang dan mona dia suruh duduk di atasnya sehingga dia bisa menusuk-nusukan penisnya ke meqi mona dari bawah. Dan bles, penis itu masuk lagi ke lubang meqi mona. Mona sendiri lama kelamaan tampak menikmati juga dgn menggoyang-goyangkan pinggulnya untuk menerima tusukan penis pak indra dari bawah. Keringat semakin deras menggucur di badan kedua manusia yg sudah lupa kesadaran itu. Payudara mona yg menggantung-gantung diremas-remas dgn kasar oleh pak harsi, namun mona tdk peduli, yg dia rasakan sekarang hanyalah hasrat menggebu-gebu untuk memuaskan nafsunya. Setiap kali penis pak indra menusuk ke atas, mona selalu meqiik pelan. Dan terkadang pak indra mempercepat tusukannya ke meqi mona. Pemandangan itu sungguh bikin aku jadi sangat bernafsu, dan timbul niatku untuk melakukan hal yg sama pada mona. Peniskupun sudah berdenyut-denyut ingin mencari pelarian. Tp tetap kutahan sampai permainan mereka selesai. Lalu pak indra menidurkan mona yg sudah benar-benar lemas ke ranjang dgn posisi terlentang. Edaannn, mau diapain lagi nih cewek? Gumamku dalam hati yg kasihan melihat mona yg sudah lemas tak berdaya tp tetap diserang terus oleh pak indra. Dari posisi mona terlentang di ranjang, pak indra mengangkat kaki kanan mona ke pundaknya dan dia hujamkan lagi penisnya ke meqi mona. Slep.. Slep.. Slep.. Suara kedua kelamin mereka kembali beradu. Mona sudah terengah-engah kehabisan tenaga, tp sebaliknya pak indra semakin mempercepat gerakannya. “Akh.. Akh.. Uuhh.. Mmmpphhhhh…” mona semakin meracau tak karuan dgn badannya terdorong-dorong seiring gerakan pak indra. Hampir 10 menit, mona menahan serangan pak indra yg seperti sudah kesetanan. Tiba-tiba pak indra menarik penisnya dari meqi mona dan dia mengocok penisnya di depan muka mona Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga “Oooohhh… aku keluar…” croott.. Croott.. Croott… sperma pak indra muncrat semua ke muka mona sehingga membasahai wajah sayu itu. “Aaaaah puas banget aku sayang. Kamu benar-benar luar biasa. Belum pernah aku sepuas ini berhubungan badan dgn perempuan.” Pak indra memuji mona. Pak indra segera memakai pakaiannya sedangkan mona masih tertidur lemas di ranjang, matanya sayu dan badannya masih berpeluh keringat. “Hei sulis, dari tadi kamu cuma melongo saja disitu, emang kamu ga kepengen ngesex. Sana nikmati saja gadis itu, bukannya kamu sudah lama memendam rasa pada dia? Sana mumpung ada kesempatan.” Aku kaget mendengar perkataan pak indra, tp jujur dalam hatiku memang bergejolak penuh hawa nafsu terhadap mona. Dan memang benar kapan lagi aku punya kesempatan seperti ini? Dan sekarang sepertinya aku yg kerasukan setan, langsung kudekati mona yg masih meringkuk lemas di ranjang. Kubuka semua pakaianku sampai telanjang bulat. Mona yg melihatku jadi bertambah kaget. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga “Mas sulis mau apa? Jangan mas, mona sudah ga kuat.” Cerita hot abg, takkupedulikan lagi kata-katanya dan langsung kubangunkan dia dan kuposisikan merangkak membelakangiku. Pemandangan bongkahan pantat indah dan meqi merah dari seorang gadis yg sudah lama kusukai bagaikan mimpi yg menjadi kenyataan bagiku. Langsung kuarahkan penisku yg sudah menegang ke arah meqinya yg merah merekah itu. “Jangan mas sulis..” Mona kembali meronta, tp blesss… kembali meqinya disumpali dan kali ini oleh penisku. Penisku dapat masuk dgn lancar, mungkin karena lubang meqinya sudah sedikit “terbuka” oleh karena pak indra tadi. Saat penisku masuk penuh ke dalam, kurasakan nikmat yg selama ini belum pernah aku rasakan. Dan langsung saja kugenjot meqinya dari belakang dgn posisi dogy style. Gerakanku yg cukup keras membuat mona terdorong maju-mundur juga sehingga payudaranya terlihat terayun-ayun. Segera kuraih kedua benda kenyal itu dan kuremas-remas semsulis tetap kugenjot dia. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga “Okh.. Okh.. Aku.. Su..dah.. Tdk.. Kuat.. Akh.. Mas.” Rintihnya Keringatnya kembali bercucuran dan begitu juga aku. Sekitar 15 menit aku mengocoknya, dan kini kuhadapkan penisku di mukanya untuk dihisap seperti pak indra tadi. Tanpa menunggu perintahku mona segera meraih penisku dan memasukannya ke mulutnya sambil terkadang mengocoknya. Bacaan sex top cerita dewasa igo pengabdian seorang guru honorer aku melenguh keenakan merasakan permainan mulut mona dan kocokan tangannya. Beberapa menit kemudian, saat penisku masih didalam mulut mona, kurasakan klimaksku akan segera datang dan kubiarkan saja penisku tetap di dalam mulutnya. Dan akhirnya creett..creett… pejuhku tumpah di dalam mulut mona hingga dia memuntahkannya karena terlalu banyak. Tp ada beberapa yg tertelan olehnya. “Waaah, enak sekali ternyata ngentotin kamu mon. Mas benar-benar puas banget.” Mona kembali ambruk ke ranjang dgn mulut yg belepotan oleh pejuhku. Cerita Sek Selingkuh Dengan Tetangga Dgn handponeku, kufoto dia karena posenya sangat seksi yg tanpa busana dan berpeluh keringat itu. Kujadikan foto itu kenang-kenangan persetubuhanku dgn mona hari itu. Setelah kejadian itu, mona mendapatkan peran dalam sinetron itu sesuai janji pak indra. Cerita Dewasa – kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Istri berhijab yang nekat selingkuh dengan teman suaminya, akibat suaminya tidak memberikan kebutuhan sexs kepadanya selama 3 bulan. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa saja namaku Rani, aku adalah seorang istri dari seorang pria yang mempunyai pekerjaan sebagai pegawai salah satu perushaan BUMN yang bernama Charli. Sudah 4 tahun ini kami menikah, namun rumah tangga kami akhir-akhir ini mulai merenggang akibat aku belum juga memberi keturunan kepada ketika suamiku mendapatkan tugas dari kantornya untuk penyuluhan didaerah selama 5 hari dan aku-pun terpaksa dirumah sendiri. Sebagai seorang istri yang tidak mempunyai kesibukan, segala pekerjaan tumah tanggga aku yang mengerjakan. Aku adalah wanita yang berhijab, berwajah alim namun mempunyaigairah sexs yang pagi itu setelah 1 hari kepergian suamiku, setelah mandi pagi aku bersantai untuk menonton TV. Tidak ada kegiatan lain selain itu, karena aku sudah meyelesaikan semua pekerjaan rumahku. Ketika sedang menonton TV tiba-tiba ada yang mengetuk pintu,“ Thok… Thok… Thok… Den.. Charli… ini aku Joko… , ” suara ketukan pintu diringi suara laki-laki.“ Iya sebentar, ” ucapku sembari menuju kepintu untuk membukakan aku membukakan pintu terlihatlah sosok laki-laki yang gagah, ganteng, dan berkulit putih,“ Siapa yah, ” tanyaku.“ Ouh kamu pasti Mbak Rani yah suami Charli, perkenalkan aku Joko teman Charli kuliah dulu, ” jawabnya.“ Ouh teman Mas Charli, silahkan masuk dulu Mas Joko biar saya buatkan minuman, ” ucapku mempersilahkan duduk diruang aku-pun masuk dengan diikuti Joko dari belakang yang akan aku persilahkan duduk diruang tamuku,“ Silahkan duduk dulu Mas, biar saya buatkan Minum dulu, Mas mau dibuatkan Teh atau Kopi, ” ucapku menawarkan minuman.“ Aduh jadi ngrepotin Nih Mbak, yaudah deh Kopi saja, terima kasih ya Mbak sebelumnya, ” ucapnya aku-pun segera menuju dapur utnuk membuatkan kopi. Selang beberapa menit aku-pun kembali keruang tamu dengan membawa segelas kopi panas,“ Ini Mas kopinya silahkan diminum, tapi ditiup dulu ya Mas soalnya masih panas kopinya, ” ucapku.“ Oh iya Mbak, ” jawabnya singkat.“ Kalau boleh tau ada keperluan apa ya Mas, soalnya mas Joko tidak ada dirumah, dia sedang penyuluhan didaerah selama 5 hari, ” tanyaku.“ Nggak Kog Mbak saya cuma kangen aja sama Charli, kami tuh dari kuliah sampai sekarang berteman baik Mbak, bahkan kami juga sring komunikasi lewat Whatapps, hhe, ” ucapnya.“ Ouh begitu yah Mas, ” jawabku itu-pun kami mengobrol banyak diruang tamuku. Beberapa saat kami mengobrol kami-pun menjadi akrab. Dari obrolan kami aku mengetahui bahwa Joko belum berumah tangga, saat itu hubungan rumah tanggaku yang sudah renggang dengan suamiku tiba-tiba saja terlintas difikiranku, andai saja Joko ini memperkosaku pasti aku akan pasrah, ucapku dalam itu aku memakai gamis panjang hitam, kerudung merah dan kacamata karena mataku minus. Charli ini orangnya sangat enak sekali diajak mengobrol, saking asiknya aku tidak sengaja menceritakan tentang kehidupan rumah tanggaku. Disana aku bercerita kerenggangan rumah tangga kami renggang akibat belum mempuyai aku juga bercerita bahwa akhir-akhir ini dia tidak memberikan kebutuhan sexsual kepadaku, mendengar semua ceritaku Joko-pun merasa kasihan padaku karena saat bercerita air mataku tidak sengaja menetes. Entah dia bernafsu atau kasihan padaku dia yang saat itu duduk bersebrangan denganku tiba-tiba saja berpindah duduk disampingku,“ Yang sabar yah Mbak, mungkin ini cobaan pagi rumah tangga Mbak, mungkin dengan berdoa dan berusaha Mbak dan Charli akan segera diberikan keturunan, ” ucapnya sembari mengelus-ngelus itu sungguh terbawa suasana sekali, air mataku semakin terus berlinang membasahi pipiku. Begitu sedihnya aku sampai-sampai saat itu secara reflex aku menyederkan kepalaku dipundak Charli. Melihat aku yang seperti itu secara reflesk juga tiba-tiba saja mengalungkan tanganya dari belakang. Sehingga saat posisiku bersandar didada Charli,“ Udah Mbak jangan menangis, kalau ada apa-apa aku siap membantu kog Mbak, ” ucapnya semabri mengelus-ngelus pundak kiriku.“ Iya Mas, makasih yah udah mau dengrin curhatan aku, aku nggak tau Mas harus bagaimana lagi menghadapi Mas Charli, ” ucapku sembari menyender dada itu aku terus menagis, ditengah tangisanku aku merasakan dada Charli berdetak dengan kencangnya. Dalam hatiku aku berkata, kog Charli deg-degkan yah, apa dia nafsu denganku yah. Kurasakan semakin keras saja detak jantung Charli. Aku yang tadinya sedih tiba-tiba saja aku mempunyai fikiran maklum saja aku mempunyai fikiran mesum, karena memang hampir 3 bulan ini aku sudah tidak diberi kebutuhan sexsual lagi oleh suamiku. Entah mungkin diluar sana dia mempunyai wanita simpanan karena dia jenuh kepadaku. Saat itu aku yang merasa yakin kalau Charli Horny karena memeluku, aku memberanikan diri untuk menciumnya,“ Wah apa-apaan ini Mbak, kog Mba cium saya, ” ucapnya kaget dan melepaskan ciumanku.“ Ma.. Maaf Mas, aku nggak sengaja, maafin aku ya Mas, tolong jangan bilang sama Mas Charli, nanti aku bisa diceraikan, ” ucapku meminta maaf dengan wajah ketakutan.“ Tolong maafkanaku Mas Joko, aku benar-benar khilaf, aku frustasi sekali dengan rumah tanggaku, Mas Charli sudah 3 bulan ini tidak memberikan aku kebutuhn sexsual, maafkan aku Mas, tolong maafkan, ” ucapku lagi karena takut jika aku dilaporkan pada dia diam sembari menatap wajahku dengan wajah marah. Aku yang merasa takut saat itu memasang wajah memelas agar dia kasihan kepadaku dan tidak melaporkan perbuatanku,“ Mas tolong Maaf…., ”Belum selesai berbcicaara tiba-tiba saja dia meraih kepalaku dan menciumi bibirku dengan penuh nafsu. Saat itu aku-pun sedikit kaget, dalam hatiku berkata, tadi menolak kog sekarang malahbernafsu sekali menciumiku. Ah entahlah yang penting dia mau denganku. Aku yang sudah lama tidak merasakan kehangatan dari sosok laki-laki aku-pun membalas ciumanya dengan penuh nafsu sex juga, saat itu kami saling berpangutan dengan hebatnya diruang tamuku. Aku yang sudah terlanjur bernafsu aku-pun segera meraih kejantanan Charli lalu meremas-remasnya dari luar celana bahannya,“ Eughhhh… Sssssss… Aghhhhh…, ” lenguh lenguhan Joko aku-pun segera membuka kancing Joko, secara perlahan aku buka kancing celananya lalu aku turunkan resletingnya. Sembari terus berciuman aku-pun melakukan hal itu. Joko yang mengetahui hal itu kemudian membantuku untuk mengeluarkan penisnya dari celana dalamnya. Saat itu Penis Joko-pun setengah keluar dari basa-basi aku-pun segera meairih penisnya dengan tanganku. Sembari beciuman aku-pun mulai mengelus-elus kepala penis Joko dengan gemasnya,“ Eughhhh… Sssssshhh… Geli Mbak… Oughhh…, ” lenguhnya.“ Mas, remas buah dada aku yah, ” banyak bicara lagi Joko-pun segera meremas buah dadaku dari luar gamisku,“ Oughhh… Enak Mas, Ssssss… Terus Mas… Oughhh…, ” lenguhku merasakan remasan tangan Joko pada kami sedikit berbincang, aku-pun melumat kembali bibir Joko. Kami berciuman sembari tangan Joko meremas-remas payudaraku. Sungguh indah sekali rasanya pagi itu. Aku yang tidak mau diam saja, terus mengelus kepala penis Joko sampai pada akhirnya keluarlah sedikit cairan kental bening dari lubang kepala merasa sudah ada sedikit pelicin aku mulai mengocok Penis Joko dengan perlahan,“ Ssssssss… Oughhhh… Nikmat sekali rasanya Mbak… terus Mbak… Aghhh…, ” lenguh Joko merasa saling memberikan rangsangan saat itu. Beberapa saat memberi rangsangan kepada Joko aku-pun menghentikan kocokanku,“ Mas kita ML Yuk, aku udah lama sekali tidak bersetubuh dengan suamiku, aku ingin sekali Mas, ” ucapku aku yang seperti itu Charli-pun segera berdiri melepas celana panjang bahanya beserta celana dalamnya. Aku yang melihat Joko sudah setengah telanjang tanpa banyak berfikir aku-pun segera melepaskan gamisku namun tidak dengan kerudungku. Jadi saat itu akupun hanya tinggal mengenakan Bh,celana dalam, dan kerudung merahku saja,“ Hloh katanya mau ML mbak, kog BH sama Cd-nya nggak dilepas sih, Mbak malu yah sama aku, ” ucapnya.“ Hehehe… Iya Mas, ” ucapku sembari menunduk.“ Yaudah biar aku yang lepasin saja yah, ” Joko-pun segera melepas celana dalam dan BH-ku. Seketika Payudaraku yang Bulat montok beserta vagina-ku yang bersih dari bulu kemaluan terpampang jelas dimata Joko. Aku yang merasa malu saat itu duduk lagi dikursi kayu ruang tamuku. Lalu,“ Wah Charli benar-benar buta yah Mbak, punya Istri secantik dan se sexy Mbak dibiarkan begitu saja, ” ucapnya banyak bicara lagi Joko-pun segera mendekat kepadaku lagi dan membangunkan aku dari duduk-ku,“ Udah Mbak kamu nggak usah malu, kan tadi Mbak sendiri yang minta ML, ” ucapnya sembari memegang kedua lenganku.“ Iya Mas, ” jawabku itu disamping kursi kayuku ada sebuah sofa panjang, melihat sofa itu Joko-pun segera merebahkan aku di sofa itu. Saat itu aku hanya pasrah dengan pelakuan Joko karena memang aku sudah ingin sekali bersetubuh. Setelah tubuhku direbakan kemudian Joko-pun menindih lalu mengarahkan penis-nya kearah Vaginaku,“ Mas… Pelan-pelan aja yah nanti ML-nya, biar basahin dulu memek aku yah biar nanti nggak perih ketika ditusuk sama kontol kamu, ” saat itu hanya tersenyum lalu dia-pun segera menggesek-gesekan penisnya pada Vaginaku,“ Sssssss… Oughhh Mas… enak sekali mas, terus gesek memek aku Mas sampai becek, Aghhh…, ” desahku.“ Iya Mbak, aku bakal buat kamu puas hari ini, kasihan Mbak udah lama nggak disetubuhi sama Charli, ” ucapnya sembari menggesek-gesekan penisnya pada 5 menit kontolnya menggesek vaginaku. Lama kelamaan karena aku semakin bernafsu, akhirnya Vaginaku basah juga dengan lendir kawinku. Melihat hal itu Joko-pun menusukan penisnya dalam vaginaku,“ Zlebbbbbbbbbb… Aghhhhhhhhhhhh… Ughhhhh…, ” desah kami Joko menggoyangkan pinggangnya maju mundur dengan perlahan,“ Sssssss… memek Mbak masih sempit ya, enak sekali Mbak… Oughhh…, ” ucapnya sembari terus menusuk vaginaku dengan perlahan.“ Heggg… Eughhhhh… Iya Mas, kan aku belum punya anak, dan sudah 3 bulan ini memek akukan tidak dimasuki sama kontol mas Charli, Oughhhh…, ” ucapku sembari menikmati tusukan penis vagina-lku dengan perlahan. Lembut sekali cara bercinta Joko saat itu. Dikeluar masukan didalam liang vaginaku secara lembut. Gaya sex yang seperti itu membuatku semakin bernafsu saja. Semabari menusuk vaginaku, Joko juga meremasi payudaraku dengan penush gairah sex. Dia melenguh bersahut-sahutan saat itu sudah basah sekali dengan lendir kawinku. Beberapa saat aku disetubuhi Joko dengan perlahan, Joko yang semakin bernafsu mulai menambah kecepatan tusukan penisnya pada vaginaku,“ Aku cepatkan yah sodokan kontolku Mbak, ” ucapnya.“ Iyah Mas, Oughhh…, ” Joko-pun segera menambahkan kecepatan tusukannya, digenjotlah vaginaku dengan cepat dan semakin cepat saja,“ Oughhh… Ssssss…. Ahhh… Ahhh… Ahhh… Oughhh Mas… Ssssss, ” 10 menit aku digenjotnya dengan cepat, terkadang dia menusuk kekiri, kekanan, bahkan dia juga memutarkan-mutarkan penisnya didalam liag vaginaku. Aku yang sudah lama tidak bercinta saat itu sungguh merasa melayang-layang. Selang beberapa menit,“ Aghhhhhhhhhh…. Syurrrrrrrrrrrrr…… Syurrrrrrrrr… Sssssss… Aku keluar Mas… Oughhh…, ” ucapku mendapatkan orgasmeku.“ Iya Mbak aku tahu, penisku seperti direndam air hangat Mbak… Oughh…, ” ucapnya aku mendapatkan orgasmeku Joko nampaknya semakin bernafsu saja. Dia-pun saat itu meminta aku untuk menekuk kedua kakiku. Setelah aku menekuk 2 kakiku dirangkulah kakiku kemdian dia mulai mengayunkan penisnya lagi degan kerasnya,“ Mbak aku suka sekali dengan gaya sex ini Mbak, Sssssss…, ” ucapnya sembari terus menyodok itu aku hanya tersenyum dan menikmati sodokan penis-nya 10 menit Joko menngenjot vaginaku denagan gaya sex itu. 1 menit setelah itu tiba-tiba saja Joko menghentikan sodokanya. Dia memeluk erat kedua kakiku dan membiarkan penisnya menusuk dalam-dalam pada vaginaku, dan,“ Crotttttttttttt…. Crotttttttttttt…. Crotttttttttttt…. Crotttttttttttt…., ”“ Aghhhhhhhhhhhh… aku muncrat Mbak… Ssssssssss… Aghhhhh…, ” ucapnya menikmati orgsme-nya.“ Eugghhhhhhhhhhh… Eummmm… iya Mas…. Aghhhhhhhhhh…. Tumpahkan semua sperma kamu mas… Oughhhhhh…, ” desah nikmatku merasakan tersemburnya sperma Joko didalam kental dan deras sekali sperma Joko memabajiri rahimku. Kurasakan sperma Joko seaka-akan berenang mengenai dinding-dinding rahimku. Sungguh nikmat sekali rasanya pagi itu, aku yang sudah lama tidak disetubuhi oleh suamiku akhirnya pada hari itu temanya yang memberikan kepuasan sex itu kami-pun hanya bercinta satu kali saja, karena kebetulan Joko ada telefon dari adiknya yang meminta Joko untuk menjemput dia stasiun. Sebenarnya aku masih ingin sekali Ngentot dengan Joko, namun harus bagaimana lagi Joko tidak bisa menolak permintaan adiknya. Setelah kami menyelesaikan percintaan kam, Joko-pun segera mengenakan celananya lagi,“ Mbak aku jemput adikku dulu yah, ML-nya kita sambung kapan-kapan lagi yah, hhe…, ” ucapnya.“ Iya Mas, makasih ya Mas Joko, ” itu-pun Mas Joko pergi dari rumahku untuk menjemput adiknya. Semenjak kejadian itu selama Mas Charli dinas didaerah aku dan Joko-pun melakukan hubungan sex. Bahkan Joko sempat menginap dirumahku untuk menemani sekaligus memuaskan hasrat sex kami yang mengebu-gebu. para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!!,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Cerita Sex – Ibu Rumah Tangga Ketagihan Selingkuh, Aku tinggal di kompleks perumahan elit di Yogyakarta. Suamiku termasuk orang yang selalu sibuk. Sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS di Kejaksaan Yogyakarta tugasnya boleh dibilang tidak kenal waktu. Usiaku sudah 35 tahun selisih tiga tahun lebih tua suamiku. Tinggi 158 cm dan berat 50 kg, orang-orang bilang tubuhku bagus, tapi menuruntuku biasa–biasa saja. Aku punya dua putra, anak pertama kelas tiga SMP dan anak kedua kelas satu SMP. Sebut saja namaku Ina bukan nama sebenarnya. Aku melakukan kesalahan yang sangat fatal dalam hidup ini karena aku telah berselingkuh dengan seseorang yang aku belum begitu mengenalnya. Singkat cerita, kejadian ini pada tanggal enam Maret 2020, dimana waktu itu aku berkunjung kekantor suamiku setelah aku pulang dari mengajar, oh ya, aku adalah seorang guru di salah satu SMP Negeri dan Swasta di Yogyakarta. Dari sekolahan aku langsung melucur kekantor Kejaksaan Yogyakarta, tapi diperempatan sebelah timur tugu aku telah melanggar lampu merah dan akhirnya aku dikejar oleh salah seorang polisi yang sedang bertugas, sang Polisi berhenti memotong laju kendaraanku aku pun bergegas menginjak rem. “Selamat Siang Bu..!” “Siang pak”, begitu sahutku. “Maaf Bu, Anda telah melanggar lampu merah, Tolong tunjukan SIM dan STNK Anda.” Aku pun mengeluarkan dompet dan menyerahkan SIM beserta STNK. “Maaf Bu, Anda Ikut saya kepos Polisi.” Aku pun menurutinya karena aku juga merasa bersalah. Polisi muda tersebut masih berusia sekitar 28 Tahun berinisial “R”. Kami pun sama–sama menuju pos polisi. Setelah sampai dipos polisi saya diberi alternatif untuk mengembalikan SIM saya. Yang pertama aku harus sidang pada tanggal 11 Maret dan aku harus membayar denda sebesar Rp. Tanpa ambil pusing akupun langsung membayar denda karena aku juga tergesa–gesa menuju kantor suamiku, karena suamiku telah menungguku untuk pulang bareng, kebetulan suamiku tidak bawa mobil karena dipakai salah satu temannya. Ku akui kalau polisi tersebut tampan, badan tinggi dan tegap. Setelah proses pembayaran denda selesai, sang polisi bertanya. “Maaf Bu, kenapa Ibu kelihatannya Tergesa-gesa?” “Iya ini pak, saya sudah ditunggu suamiku dikantornya.” “Kalau boleh tahu kantornya dimana Bu?” “Kantor Kejaksaan Pak”, aku jawab pertanyaannya. “Oya, Suami Ibu siapa namanya, kalau boleh tau”? “Pak Guruh bukan Nama Sebenarnya” “Ha… Pak Guruh”, Polisi merasa terkejut. “Iya memang kenapa”, tanyaku kepada polisi muda. “saya kenal baik bu dengan dia.” “Oh ya… Bapak kenal dimana?”, Kembali tanyaku. “saya sering kekantor kejaksaan Bu, jadi ya kenal dengan pak Guruh.” “Oh… Iya sich polisi sama kejaksaan masih saudara ya”, begitu gurauku dengan polisi muda. “Ah… Ibu bisa saja. Pak Guruh beruntung ya punya istri secantik ibu.” “Terima kasih pak atas pujiannya, tapi saya boleh pergi pak. Kasihan suamiku sudah menunggu”, begitu sahuntuku sama polis muda. “Oh… Silahkan bu, kalau ibu butuh sesuatu yang berhubungan dengan polisi silahkan hubungi saya bu”, sambil kasih secarik kertas berisikan nomor hp dia. Akupun menerimanya dan langsung pergi kekantor suamiku. Setiba dikantor suamiku, suamiku sudah menunggu diruang tamu, sedang bincang–bincang dengan rekan kerjanya. “Kok mama lama banget sich, kemana aja?”, tanya suamiku kepadaku. “Maaf pa, tadi saya ketilang”, jawabku singkat. “Kok mama tidak bilang, kan nanti bisa tidak bayar denda”, jawab suamiku. “Gak masalah pa, lagi pula mama yang salah.” “Emang siapa yang tilang kamu ma?”, tanya suamiku. “Dia namanya Randi Bukan nama sebenarnya”, begitu jawabku sama suamiku. “Ha… Randi, mama tidak bilang kalau mama istriku?” “Bilang sich pa, tapi pas sudah membayar denda, udahlah pa tidak usah dibahas lagi”, begitu aku meyakinkan suamiku biar tidak berkepanjangan. “ya sudah ayo pulang”, ajak suamiku. Setelah suamiku pamit kepada rekan–rekannya, langsung aku dan suamiku berboncengan menuju rumah. Keesokan harinya hari kamis tanggal tujuh Maret 2020, kebetulan aku tidak mengajar, karena hari kamis tidak ada jam pelajaran yang saya ajarkan. Akhirnya aku dirumah sendiri karena anak–anak sekolah dan suami kekantor yang ad Cuma pembantu. Sekitar pukul 10 siang telepon rumah berdering. Aku pun lansung angkat teleponnya. “Halo… Selamat pagi”, jawabku. “Halo ma ini papa, tadi polisi yang menilang kamu kemarin datang kekantor minta maaf sama papa, dan mau ngembaliin uang denda kemarin”, kata suamiku ditelepon. “Trus gimana pa?, ya udahlah pa tidak usah diusut lagi.” “Aku tidak ngapain–ngapain kok, tadi dia sendiri yang datang kekantor dan minta maaf”, begitu jawab suamiku. “Ya udahlah, terima aja uang dendanya, selesai kan?”, akupun menjawab “Sekarang dia menuju rumah kita, karena aku bilang minta maaf aja langsung ma istriku”, jawab suamiku. “Ihh, ngapain pa?, kayak kurang kerjaan aja?”, aku membalas perkataannya. “Ya udah tidak masalah, ntar dia cuma minta maaf kok. Dah ya ma, papa lagi kerja nich”, begitu kata suamiku. “Ya udah pa, da…”, aku pun tutup teleponnya. Selang tiga puluh menit ada kendaraan sepeda motor Honda Tiger datang, aku sedang menonton TV diruang keluarga. “Permisi… Permisi…”, panggil seseorang dibalik pintu depan. “Bi… Tolong buka pintu, ada tamu”, aku menyuruh pembantuku. “Iya bu”, jawab pembantuku. “Maaf mbak bu Ida ada?”, tanya seorang tamu tadi. “Ada pak, tapi bapak siapa ya?”, Tanya kembali pembantuku. “Oh ya, bilang saja saya Randi. Ibu dah tahu kok”, jawabnya. Aku yang didalam ruang keluarga mendengar percakapannya, aku terkejut setelah yang datang adalah Randi sang polisi muda yang tampan, tegap dan tinggi. “Silahkan masuk pak”, pembantuku bersikap sopan terhadapnya. Gak lama kemudian pembantuku datang. “Bu ada yang cari ibu?”, kata pembantuku. “Siapa bi?”, tanyaku pura–pura tidak tau. “Randi bu, katanya ibu sudah tau”, jawab pembantuku yang polos. “Ya udah sana masak lagi”, begitu perintahku sama pembantuku. Akupun berdiri menuju ruang tamu. “Eh.. Pak Randi, ada apa ya pak? Apa masih perlu syarat lagi untuk ditilang?”, kataku sedikit menyindir. “Gak bu, jadi tidak enak nich. Saya hanya minta maaf bu”, jawab Randi. “Ngapain minta maaf, kan saya yang salah dan kamu sudah sesuai prosedur untuk menilang saya”, aku pun menjawab. “Iya sich bu, tapi saya tidak enak saja”, Kembali dia berkata dengan nada menyesal. “Ya sudah tidak usah dipikirkan lagi”, sahutku. “Iya bu terimakasih”, jawabnya. “Kok bapak tidak bertugas”, tanyaku. “Saya mohon jangan panggil pak dong, panggil nama saja”, jawabnya. “Oya maaf. Randi kok tidak tugas?”, tanyaku kembali. “Saya nanti malam piket bu.”, jawabnya dengan polos. “Oh… Jadi kesini intinya hanya minta maaf ya?”, tanyaku kepada Randi. “Iya bu, maaf bu kok sepi emang rumah sebesar ini dihuni siapa saja bu?”, tanya Randi. “Oh… Anak–anak lagi sekolah, bapak dikantor, jadi dirumah cuma aku dan pembantuku, tapi kalau aku kerja ya cuma pembantuku”, jawabku jelas. “Rumah sebesar ini cuman dihuni empat orang plus pembantu bu?”, tanyanya kembali. “Iya mang napa?”, tanyaku kembali. Ku akui rumah kami memang besar bertingkat, kamar tidur ada 6, diatas dua dibawah tiga dan satu kamar pembantu. Untuk kamar atas khusus kamar aku dan suamiku dan satu kamar atas untuk kamar tamu. Anak–anakku punya kamar sendiri–sendiri dibawah. “Gak apa – apa Cuma tanya aja bu”, begitu jawab Randi. Pukul sudah menunjukan pukul WIB kami asik ngobrol. Diwaktu ngobrol asik pembantuku membawa minuman teh buat Randi dan aku. “Silahkan diminum Ran”, perintahku sama Randi. “Iya bu, terimakasih”, jawabnya. Kami pun menikmati teh yang dibuat oleh pembantuku. Dan tiba–tiba… “Ibu cantik sekali”, kata Randi. “Maaf.. Apa ran?”, aku pura–pura tidak dengar dan sedikit kaget. “Iya ibu cantik sekali, pak Guruh beruntung punya istri kayak ibu yang cantik dan pinter”, katanya kembali memujiku. “Terimakasih atas pujiannya, tapi aku sudah berusia 35 tahun jadi dibandingkan dengan perempuan yang seusia kamu pasti lebih cantik, apa lagi aku bersuami dan punya anak lagi”, jawabku sambil menyakinkan kalau aku bersuami. “Tapi ibu tetep cantik kok, walaupun punya anak”, dia kembali memujiku. “Terimakasih ya, tapi Randi jangan memuji terus, karena tidak enak aja kedengaranya”, jawabku halus. “Apakah saya salah bu, jika kagum terhadap ibu”, dia mulai merayu lagi. “Gak salah kok, Cuma tidak enak aja. Apa lagi aku dah bersuami dan anak–anakku dah beranjak dewasa”, jawabku kepada Randi. Dia berdiri dan duduk disamping kananku. Aku mulai merasa takut, aneh pokoknya sudah tak karuan perasaanku. Aku sedikit menggeser kekiri, dia mengikuti geser pula, akhirnya aku berdiri karena aku merasa terlecehkan. “Maaf ran, jangan begitu tidak enak sama pembantuku, apalagi aku dah bersuami”, aku berkata tegas. Tapi dia ikut berdiri dan kedua tangannya memegang pundakku dan ditekan kebawah agar aku kembali–kembali duduk disofa. “Maaf bu, tapi saya benar–benar kagum terhadap ibu, ibu cantik bahkan kecantikan ibu mengalahkan semua wanita yang masih berumur belasan tahun. Benar bu ini semua kejujuranku terhadap ibu, aku bisa saja mendapatkan wanita lain tapi menuruntuku mereka tidak menarik bagiku tapi ibu yang menarik hatiku”, katanya lugu, apakah dia jujur apa tidak tapi yang jelas sudah lama suamiku tidak memujiku bahkan hampir tidak pernah memujiku. “Maaf Ran aku dah tua, sudah punya anak dan suami, aku sudah berkeluarga dan aku merasa sangat berbahagia dengan keluargaku saat ini. Jadi kumohon jangan lakukan lagi”, pintaku terhadap Randi walaupun tak pungkiri aku merasa senang dipuji. Randi mulai mengeluskan tangannya dirambuntuku lurus yang panjang sambil berkata “Ibu, aku tidak bermaksud merusak kebahagiaan ibu, tapi aku hanya mengatakan kalau aku suka sama ibu walau umurku lebih muda tujuh tahun dibawah ibu. Tapi menurutku ibu tetap cantik dan menarik.” Dia mulai berani mendekap aku. Jantungku berdebar tak karuan, aku berontak tapi dia tetap tidak melepaskan pelukannya. “cukup Randi, kamu jangan kurang ajar gini dong”, gerutuku masih dalam peluknya. “Coba nikmati bu, jangan berpikiran ibu berkhianat terhadap suami ibu, tapi berpikirlah bagaimana agar ini terasa indah”, begitu katanya menyakinkanku. Dilepas pelukannya dan dia memandangi wajahku. Dan kuakui dia anak yang tampan. Dan tanpa sadar dia telah mencium pipiku, dia melihatku dengan mata sayu lalu tiba-tiba dia mulai mencium pipiku kembali. Ku akui aku menikmati ciuman mesranya dipipiku. Dia kembali memelukku, tapi ini apa yang kurasakan dia menjilati kupingku, terus menjilati leherku kembali lagi kekuping terus menerus, aku hanya diam terpaku, akhirnya aku mendesis lirih. Dan seperti kehilangan kontrol akupun membalas menjilati kuping. Randi membalas tidak kalah jilatannya. Napasku terengah engah tanda napsuku mulai naik. Ternyata dia tahu aku telah terangsang dengan tingkahnya. Tiba-tiba tangan kirinya dia taruh ke pahaku. Tetapi saat aku tidak menunjukkan reaksi, tangan Randi mulai mengelusi pahaku kemudian menaikkan elusannya ke peruntuku kemudian ke dadaku. Aku tepis kuat-kuat. Aku bisikkan agar jangan tidak sopan padaku. Dia tunjukkan celana dalamnya yang telah terdorong mencuat karena tongkolnya yang ngaceng berat sambil telunjuknya menunjuk bibirnya agar aku diam. Kemudian dia perosotkan celananya hingga tongkolnya yang cukup gede dan ujung kepalanya yang merah berkilatan itu nampak tegak kaku mencuat dari rimbunan bulunya yang masih halus tipis. Aku kaget banget dengan ulah Randi ini. Yang aku takuntukan kalau-kalau pembantuku mendengar, masuk ke ruang tamu dan melihat apa yang terjadi di ruang tamu ini. Bisa-bisa aku dianggap serong sementara suamiku masih berada di kantor. Aku berontak untuk berdiri dan meninggalkan ruang tamu. Tetapi Randi lebih sigap dan kuat. Direnggutnya rambutku dengan kasar hingga aku nyaris terjatuh. Kemudian dengan paksa mukaku ditundukkan ke arah selangkangannya. Dia arahkan tongkolnya ke mulutku. Dia maksudkan agar aku mengulumnya. Kurang ajar dan kebangetan banget, nih anak. Tahu bahwa ada pembantuku di dapur dia berani mencoba melakukan macam ini padaku. Tapi aku tetap tidak mau. Dengan lembut dia menidurkan aku disofa dan dengan lembut pula tanpa kata kata, dia membuka kancing bajuku dan dia menyentuh kedua bukit kembarku, aku mendesis desis. Dia lepas bukit kembarku dan berdiri sambil menutup celananya kembali yang sempat dikeluarkan penisnya. Dia berkata “Bu, kita kekamar ibu, dan suruh pembantu ibu pergi kemana gitu biar kita senang–senang tanpa ada yang memganggu…” Aku diam terpaku dan masih bimbang apakah aku menerimanya apa menolaknya, apa aku sudah berselingkuh. Aku masih terdiam sementara Randi menunggu jawabanku. Aku masih berpikir apa aku harus menampar muka Randi dan mengusirnya. Tapi jujur kuakui kalau perilaku Randi membuat aku terangsang. Dan akhirnya.. “Bi.. Bibi..”, Aku memanggil pembantuku. Pembantuku datang dengan lari–lari kecil dan menyahut panggilanku. “Ada apa bu?” “Bibi sekarang ke pasar beli buah buat persediaan anak–anak”, perintahku. Kebetulan buah–buahan yang dikulkas telah habis. “Tapi bu, saya sedang masak”, bantah pembantuku. “ya sudah tinggalkan saja, nanti sekalian mampir ke Rumah makan padang beli lauknya saja buat makan siang anak–anak”, perintahku kembali sama pembantuku. “Baik bu”, jawab pembantuku. “Oh ya sekalian jemput dwi ya, habis dari beli buah jemput Dwi”, perintahku lagi sama pembantuku. Dwi adalah putraku ke dua kelas satu SMP, biasanya pulang jam dua siang. Anak pertamaku karena kelas tiga jadi ada les tambahan. “Baik bu”, jawab pembantuku. Sambil ku beri uang belanja dan kunci motor aku sempat melirik Randi yang tersenyum–senyum padaku. Akupun belum begitu meresponnya. Pembantu telah pergi dan akhirnya tinggal aku dan Randi, sempat melihat jam menunjukan pukul 12. Dan nanti kurang lebih jam siang pembantuku akan kembali bersama anakku, itu artinya aku masih punya waktu 2jam untuk bersama Randi. Tapi jujur aku masih merasa bingung apa harus aku lakukan atau tidak, karena aku merasa bahagia dengan keluargaku saat ini juga, tetapi tak dapat kupungkiri aku sudah merasa terangsang dengan perilaku Randi. Tiba–tiba Randi berkata. “Bu, ayo keruang keluarga sambil nonton tv”, ajak Randi. Akupun melangkah keruang keluarga dengan Randi, dan setelah sampai diruang keluarga, kami duduk di karpet depan tv yang masih hidup. Tanpa basa basi, langsung saja dia merangkulku dan merobohkan aku dikarpet posisiku ditelentangkan, aku hanya protes, “Rann… apa-apaan siih..”, katanya kita mau ngobrol saja kok begini…” Dan sambil mencari kaitan BH di belakang tubuhku, dia menjawab saja, “Sebenarnya… aku pengen bu…” Setelah kaitan BH-ku terlepas, langsung saja BH-ku dibuka dan dijilat payudaraku serta dia menyedot-sedot puting susuku yang putih dan besar dan tanpa sadar aku mencoba memasukkan tangan kananku ke dalam celana Randi mencari cari penis yang sempat diperlihatkan kepadaku, tetapi karena celananya agak sempit sehingga aku kesulitan memasukkan tanganku dan langsung saja aku berkata entah sadar apa tidak “Ran, bukain celanamu, aku yoo.., kepingin… pegang punyamu”, pintaku. Dan tanpa melepas puting susuku yang masih dia sedot, dia mulai melepas celana dan celana dalamnya sekaligus sehingga dia sekarang sudah telanjang bulat dan penisnya yang setengah berdiri itu langsung saja kupegang dan segera saja aku berkomentar, “Ran, kok masih lembek.. Gak kayak tadi?” “Coba saja di isap… pasti sebentar saja sudah tegang, mau?”, tanya Randi. sambil memandangi wajahku, dan akupun mulai menjilatinya, toh aku juga pernah sama suamiku. Dia melepas isapan mulutnya di payudaraku dan bangun serta duduk di dekat kepalaku sambil sedikit dia memiringkan badanku kearahnya dan dengan tidak sabaran langsung saja batang penisnya yang masih setengah berdiri kupegangi dan kepalanya ku jilat-jilat sebentar dan langsung dimasukkan ke dalam mulutku. Dia memutar badanku setengah tengkurap, aku segera saja memaju-mundurkan kepalaku sehingga penisnya keluar masuk di mulutku. “Aah.., ooh, Buuu… teruss… ooh… enaaknyaa, Bu.. oohh”, kata Randi sambil membelai rambut di kepalaku dan sesekali dia menjambak dan baru sebentar saja aku menghisap penis Randi, terasa penisnya sudah tegang sekali. Tiba-tiba saja penisnya dikeluarkan dari muluntuku dan langsung dia berkata. “Buuu…, isap.., lagii.., doong”, pintanya kepadaku. Tetapi aku menjawab dengan sedikit meminta. “Rann… tolong, punya saya juga…” Ternyata dia langsung mengerti apa yang aku mau dan langsung saja dia merubah posisi dan dia menjatuhkan dirinya tiduran ke dekat kaki ku dan dia menarik celana dalamku turun serta melepas dari badanku. Dengan perilakunya aku bergerak dan berganti posisi tidur di atas badan Randi sehingga vaginaku tepat berada di mulut Randi, maka tanpa bersusah payah dia sibak bulu-bulu vaginaku yang menutupi bibir vaginaku dan setelah itu dia membuka bibir vaginaku dengan kedua jari tangannya dan dia menjulurkan lidahnya menusuk ke dalam vaginaku yang sudah basah oleh cairan. Ketika ujung lidahnya menyodok kelubang vaginaku, langsung saja ku menekan pantatku ke wajahnya sehingga terasa dia sulit bernafas dan langsung ku kocok-kocok penis Randi dengan jari tanganku. Ketika lidahnya menjelajahi seluruh bagian vaginaku dan bibir vaginaku tetap dia pegangi, aku lalu menaik-turunkan pantatku dengan cepat dan aku merasa keenakan dijilati. Aku mendesah yang agak keras karena terlalu nikmat. “ooh… Ran, aahh teruus.. Ran, aduuh… enak.. Ran… Ran… ooh…”, desahku. Dan sesekali clitorisku yang sedikit menonjol itu dan sudah mulai terasa mengeras, dia hisap-hisap dengan mulutnya sehingga desahan demi desahan keluar dari mulutku, “ooh… itu.., Rannn, enaak, Sayang”, desahku kenikmatan dengan perilaku Randi. Dan aku melepaskan pegangan dipenisnya Randi dan Aku menjatuhkan diri dari atas tubuhnya dan tidur telentang sambil memanggilnya. “Rann, sayang, sini, Saya sudah nnggak tahaan… ayoo… sini… Raann”, memintaku sama Randi sang polisi muda. Dia segera saja bangun dan membalik badannya serta dia menaiki tubuhku dan aku ketika tubuhnya sudah berada di atasku, aku membuka kakiku lebar-lebar dan dia tempatkan kakinya di antara kedua kakiku. Dengan nafas terengah engah dan mencoba memegang penisnya aku berkata, “Raann.., cepat dong, masukin. Saya sudah tidak tahan.” “Tunggu sayang, biar Aku saja yang masukin sendiri”, kata Randi sambil memindahkan ke atas, tanganku yang tadi mencoba memegang penisnya tetapi rupanya aku akui sudah tidak sabaran lalu kembali aku berkata. “Rann, ayoh dong, cepetaan, dimasukiin, punyamu itu!”, aku memintanya kembali. Dan tiba–tiba Randi memegang penisnya dan menggesek-gesekkan di belahan bibir vaginaku beberapa kali dan kemudian dia mulai menekan ke dalam serta, “Blees”, terasa dengan mudahnya penisnya masuk ke dalam lubang vaginaku dan aku terkaget bersamaan penis Randi masuk kedalam vaginaku. “Aduh… Raan”, aku sambil mendekap Randi erat-erat. “Sakit, sayang?”, tanya Randi. Dan aku hanya menggelengkan kepalaku sedikit dan aku menciumi disekitar telinga Randi aku pun berbisik, “Enaak, Rann…”, aku mendesis. Dia menciumi wajahku dan sesekali dia hisap bibirku sambil dia memulai menggerakkan pantatnya naik turun pelan-pelan, aku mencengkram punggungnya Randi dengan keras. Dan aku berkata sambil menikmati goyangan pantat Randi. “Ran, coba diamkan dulu pantatmu itu…”, pintaku sama Randi. Ran pun menuruti saja permintaanku. Aku langsung mempermainkan otot-otot vagina kenikmatanku, dan Randi terasa penisnya seperti di pijat-pijat serta tersedot-sedot dan jepitan serta sedotan vaginaku semakin lama semakin kencang sehingga penisnya terasa begitu nikmat dan akupun menikmatinya. Dan ternyaya Randi terlena keenakan. “oohh… sshh… Bu… enaknya… ooh… terus Bu, aduuh, enaak!”, Randi merasa menikmati sedotan vaginaku. Dan Randi sudah tidak dapat tinggal diam saja, langsung pantatnya naik turun sehingga penisnya keluar masuk lubang vaginaku serta terdengar bunyi, “Crreett… crettt…”, secara beraturan sesuai dengan gerakan penisnya keluar masuk vaginaku yang sudah sangat basah dan becek. “Rannn, cabut dulu punyamu, biar aku lap dulu punyaku sebentar”, kataku sama Randi. “Biar saja Bu… nikmat begini kok”, sahutnya sambil meneruskan gerakan penisnya naik turun semakin cepat dan aku tidak memperhatikan jawabannya karena merasa kenikmatan yang sangat enak. “ooh… sshh… aakk, aduuh, Raan, teruskan Rann, ooh..”, sambil mempercepat goyangan pinggulku serta kedua tanganku yang dipunggungnya selalu menekan-nekan disertai sesekali aku menyempitkan lubang vaginaku sehingga terasa penisnya terjepit-jepit dan aku menikmati hal seperti ini. “ooh.. Bu… sshh.. oohh.. enaak.., Buuu.. aku, aku sudah nggak kuat, mau… keluarr, Bu…”, desahanknya yang sudah tidak kuat lagi menahan keluarnya air maninya. “Rann, ayoo… Ran aduuh, ooh… Aku juga, ayoo sekaraang, aakkrr.., Sayang”, dan dia melepas air maninya semuanya ke dalam vaginaku sambil dia menekan penisnya kuat-kuat dan aku pun mendekapnya dengan sekuat tenagaku. Baru sekarang kuraih kenikmatan yang luar biasa. Sungguh aku merasa nikmat, walau aku merasa bersalah terhadap keluargaku. Dia terkapar di atas badanku dengan nafas ngos-ngosan demikian juga dengan nafasku yang sangat cepat. Setelah nafas kami mulai mereda, lalu dia berkata, “Bu, aku cabut ya punyaku”, dan sebelum dia menghabiskan perkataannya, aku cengkeram punggungnya dengan kedua tanganku dan aku berkata. “Jangaan duluu, Rann, Aku masih ingin… punyamu tetap ada di dalam.” Dia pun menuruti kata–kataku. Setelah agak lama dalam vaginaku, dikeluarkan penisnya dari vaginaku. Kamipun merapikan diri. Setelah kulihat jam ternyata menunjukkan pukul Randi pun berpamitan akan pulang sambil melumat bibirku. Aku pun membalas ciuman mulutnya. “Terimakasih bu, aku sangat puas”, kata Randi berbisik dikupingku. Aku hanya diam tak menjawab, Randi pun langsung keluar rumah dan pergi. Aku merasa aneh dengan diriku, aku menghianati suamiku dan keluargaku tapi hati kecilku meras senang dengan kejadian ini. Setelah kejadian ini aku merasa bersalah dengan keluargaku, aku mencoba untuk memperbaiki sikapku. Tapi setiap malam aku merasa kangen dengan Randi. Bahkan saat berhubungan dengan suamiku aku membayangkan dengan Randi yang sangat lihai membuat aku mudah terangsang. Aku dan Randi pun memanfaatkan hari kamis dimana aku libur kerja dan dia piket malam hari. Sampai saat ini aku dan Randi masih berhubungan, sesekali kami sexs phone, atau sexs sms. Aku memang ibu yang tak tahu diuntung dan kurang bersyukur dengan kebahagiaanku saat ini. Beginilah ceritaku, kutulis di situs ini. Dan jujur aku tahu situs ini dari Randi, aku pun menulis kisah ku ini atas permintaan Randi. lihat juga Kisah Perkosaan SPG yang Sombong Navigasi pos ————- Sebenarnya apa yang terjadi sehingga aku mengetahui perselingkuhan mereka…? ————- Pagi itu, Aku akan mengolah data-data penting milik klien perusahaanku. Data-data itu ada di komputerku di rumah dan aku lupa mengcopykannya ke flashdisk, sehingga aku segera pulang ke rumah untuk mengcopy data. Aku tiba di rumahku sekitar jam 9 pagi. Sesampai di rumah, kudapati ruangan tengah rumah berantakan dengan mainan anak-anak yang sedang dimainkan oleh anakku dan anak tetanggaku, tapi tak kutemukan istriku, barangkali istriku sedang pergi ke warung atau ngerumpi sesama ibu rumah tangga. Karena aku ada perlu ke istriku, maka aku berusaha mencari istriku ke rumah tetanggaku. Terlihat seperti sendal istriku tergeletak di depan pintu, namun pintu depan tertutup rapat. Kuintip dari jendela ruang tamu, terlihat ada berkas-berkas MLM yang belum dirapihkan serta 2 gelas kosong serta sisa makanan ringan atas meja, tapi istriku tak tampak. Aku mencoba berjalan ke pinggir rumah, ketika aku melewati kamar tidur tetanggaku yang kaca nakonya terbuka. Kudengar desahan-desahan khas orang yang sedang bercumbu. Memuaskan rasa penasaranku, kuintip dari celah-celah yang terbuka , mataku langsung tertarik pada apa yang kulihat, gairahku muncul seketika menyaksikan apa yang terjadi di kamar itu. Kulihat tetanggaku dalam keadaan bugil sedang menghentak-hentakan pantatnya menyetubuhi seorang wanita yang kuyakini sebagai istrinya. Tapi tubuh istrinya tak terlihat karena terhalang oleh tubuh tetanggaku, yang terlihat hanyalah tangan mulus seorang wanita yang bergerak-gerak penuh gairah serta dua bilah betis yang terayun-ayun dipinggir pinggang tetanggaku yang sedang asyik menghentak-hentakan pinggul dan pantatnya. Aku semakin penasaran, terbayang tubuh bugil istri tetanggaku yang selama ini selalu jadi obsesiku, terutama ingin sekali kudengar desahan nikmat dari mulut istri tetanggaku bila sedang disetubuhi. Diam-diam kuambil camera digital yang selalu kubawa-bawa di dalam tas pinggangku. Kuaktifkan tombol rekaman agar persetubuhan mereka terekam. Rangsangan demikian kuat mengalir di pembuluh darahku dan aku jadi teringat sudah seminggu aku tak bercumbu dengan istriku. Aku ingin istriku segera pulang dan mengajaknya bercinta seperti yang sedang dilakukan oleh tetanggaku. Nafasku semakin tersengal-sengal menahan gairah nafsu sambil menyaksikan apa yang tetanggaku lakukan. Kulihat tetanggaku menghentikan gerakannya dan mencabut penisnya. Istrinya memutarkan badannya kepinggir sehingga aku dapat melihat wajahnya. Tiba-tiba nafasku sesak, mulutku ternganga tak percaya, pandangan serasa gelap. Kukucek-kucekan mataku dengan jari tanganku seolah aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Badanku semakin lemas…., ternyata yang sedang disetubuhi tetanggaku itu bukan istrinya melainkan istriku yang sedang kutunggu. Darahku mendidih….., terbakar amarah… Ingin aku melabrak masuk ke rumah tetanggaku ini dan menghajar mereka, namun apa daya…. Tangan dan kakiku lemas tak berdaya serta tak mampu kugerakkan. Selama beberapa menit aku terpaku diam, lemas dengan nafas yang semakin sesak serta pikiran yang berkecamuk dan akhirnya buntu tak mampu berpikir bagaikan orang yang kehilangan kesadaran. Sementara mataku melotot tak berkedip…., serta tak mampu mengalihkan pandangan dari celah yang memperlihatkan apa yang terjadi di dalam kamar.. Tubuh istriku yang sangat seksi sedang dalam posisi merangkak dengan pinggang yang ditarik kebawah sedang digenjot dengan liar oleh tetanggaku dari belakang. Buahdadaku istriku yang besar dan montok terayun-ayun akibat sodokan yang dilakukan oleh tetangaku. Istriku terlihat begitu menikmati…, matanya terpejam dan mulut yang teranganga. Secara perlahan rangsangan gairah yang tadi melanda diriku, kembali menjalar diseluruh pembuluh darah dan hatiku. Rangsangan itu perlahan-lahan mengalihkan rasa marah yang membludak di dalam dada. Semakin lama, rangsangan yang kurasakan semakin menggeser rasa marah yang melanda dada ini. Sehingga ada dorongan untuk terus menyaksikan perselingkuhan yang dilakukan oleh istriku dengan tetanggaku. Penisku kembali mengeras dan tegang menyaksikan adegan yang sangat merangsang itu, nafasku semakin sesak dan terengah-engah. Beberapa menit kemudian kulihat tubuh mereka berkelojotan bersamaan dengan erangan dan dengusan yang semakin keras dan akhirnya mengejang kaku dan mengalami orgasme secara bersamaan Tanpa terasa akupun mengejang dan cret…. cret…. cret … spermakupun muncrat membasahi celana. Badanku terasa lemas namun nyaman, nafasku tersengal-sengal menikmati sensasi orgasme yang sangat aneh ini. Kumatikan kameraku, secara perlahan aku meninggalkan tempat itu dan kembali menuju rumahku dengan perasaan tak menentu. Sesampai di rumah, kulihat anakku dan anak tetanggaku tertidur kelelahan di ruang tengah yang berantakan. Aku langsung menuju ruang kerjaku dan menyalakan komputer untuk menyalin file yang berisi bukti adegan persetubuhan istriku dan tetanggaku ke dalam flashdisk. Kumatikan komputerku dan dengan gontai aku melangkah menuju ruang tamu dan duduk di kursi sambil melamun dengan pikiran yang berkecamuk. Di dalam keheningan itu, perlahan-lahan otakku dapat berpikir kembali. Rasa cemburu, marah dan kecewa bercampur menjadi satu, ingin rasanya kuceraikan istriku saat ini juga, tapi rasa cintaku demikian besar pada istriku dan aku tak sanggup berpisah dengannya. Walaupun aku selalu membayangkan dapat menyetubuhi istri tetanggaku, tetapi aku sama sekali tak berniat untuk meninggalkan istriku,karena aku sangat mencintainya. Pikiranku seperti diarahkan agar membiarkan saja ini terjadi, demi menjaga keutuhan rumah tanggaku dan rumah tangganya. Tapi sebagai pembalasan atas apa yang mereka lakukan aku akan balas menyetubuhi istri tetanggaku dengan seijin istriku dan tetanggaku.. Biarkan saja perselingkuhan itu sebagai bumbu kehidupan berumah tangga yang dapat menambah gairah kami dalam meningkatkan kemesraan hubungan suami istri. Bahkan ada bisikan-bisikan yang menganjurkan agar masing-masing kami pernah menyaksikan istri atau suaminya bercinta dengan tetangganya. Dan akhirnya lamunanku lebih terarah ke bagaimana caranya agar semuanya bisa setuju dengan kondisi yang kuhayalkan tadi. Tapi apakah istri tetanggaku yang solehah ini dapat menyetujuinya ? ————- Ketika aku termenung itulah, istriku pulang dari rumah tetanggaku setelah mereguk kenikmatan bercinta dari tetanggaku. ————- Istriku menangis sesegukan di kakiku…., sambil berkata “maafkan Mamah, Pah!… Ampuni Mamah…! Mamah rela melakukan apa saja untuk menebus kesalahan yang Mamah lakukan….asal Papah mau memaafkan Mamah….. kata istriku sambil terus menangis “Betul…? Mamah akan melakukan apa saja ?” Tanyaku menekannya “Betul.., Pah !” jawab istriku tanpa pikir panjang sambil terus menangis di kakiku. “Udah… bangun… “ kataku menyuruhnya bangun “Maafkan dulu Mamah…hu..hu..” kata istriku belum berani beranjak dari kakiku. “Udah…. Bangun…., Mamah akan Papah maafkan…. Asal…!” kataku terpotong “Asal apa, Pah ?” tanya istriku lagi sambil menengadahkan wajahnya menatap wajahku., matanya merah berlinangan air mata penyesalan. “Asal Mamah rela, bila Papah menyetubuhi istri tetangga kita dan Papah ingin Mamah mengintip Papah yang sedang menyetubuhi istri tetangga kita, sebagaimana Papah lihat, bagaimana Mamah menjerit-jerit nikmat disetubuhi oleh tetangga kita, seperti yang terdapat pada rekaman ini.” Kataku kalem sambil menunjukkan kamera yang berisikan rekaman perselingkuhan istriku. “Papah.. merekamnya..?” tanya istriku terbelalak kaget “Ya… sebagai bukti perselingkuhan kalian.” Jawabku ketus. “Tapi…Pah…!” Kata istriku menyanggah.. “Tapi , apa..?” “Adakah cara lain…?”istriku berusaha menawar “Hanya itu syarat dari Papah…, agar Papah memaafkan perbuatan Mamah. Kalau tidak…, terpaksa kita bercerai dan rekaman ini dapat menjadi bukti perselingkuhan kalian. Dan untuk memuaskan dendam Papah kepada kalian berdua yang telah menghianati Papah, maka akan Papah sebarkan rekaman ini di internet…” Ancamku. “Jangan, Pah…, jangan ceraikan Mamah…., Mamah sangat cinta pada Papah. Lakukan saja yang ingin Papah lakukan , kalau memang itu merupakan syarat dari Papah untuk memaafkan penghianatan Mamah….” Kata istriku menyerah. Kurengkuh tubuh istriku yang masih terduduk di lantai , kucium mesra bibirnya sambil berkata “Papah sangat mencintai Mamah…”. Istriku membalas dengan ragu ciuman mesra penuh rasa cinta yang kuberikan. Kuangkat tubuhnya agar duduk disampingku. Istriku memeluk diriku erat-erat dan kepalanya dia sisipkan di dadaku. Cukup lama dia memelukku. Kemudian wajahnya menghadap wajahku dan bertanya “Bagaimana, Papah bisa memiliki rekaman itu ?” “Papah merekamnya, waktu mengintip apa yang sedang mamah lakukan dengan tetangga kita” kataku. Istriku terdiam dan percaya akan apa yang kuceritakan, kemudian dia bertanya lagi “Bagaimana caranya agar istri tetangga kita mau bercinta dengan Papah, bukankah dia wanita yang solehah dan taat beribadah. Dan lagi apakah suaminya setuju jika istrinya digauli oleh Papah..” “Suaminya pasti setuju dan harus setuju, kalau tidak…… ancaman Papah untuk menyebarkan rekaman ini akan dilaksanakan. Oleh sebab itu…. tugas Mamah merayunya agar dia setuju.” Kataku lagi “Bagaimana caranya Papah bisa menggauli istri tetangga kita yang solehah itu ?” kembali istriku menanyakan hal yang tadi dia tanyakan. “Akan kuperlihatkan rekaman ini padanya….., dia pasti marah dan dendam pada kalian berdua…., Sehingga dengan mudah Papah bisa mempengararuhinya dan merayunya agar dia mau melayani Papah..” kataku lagi. Istriku hanya bengong mendengar rencanaku. Dia tidak bisa berbuat apa-apa mendengarucapanku itu. “Hayooo…. Mengapa bengong ! Sudah sana pergi temui tetangga kita dan perlihatkan rekaman ini, serta ceritakan syarat dari Papah. Rayu dia agar setuju dengan syarat dari Papah, biar posisi kita menjadi seri.” Suruhku pada istriku untuk menemui tetanggaku. Dengan langkah berat, istriku kembali menemui tetanggaku di rumahnya. Cukup lama aku menunggu istrku kembali. Aku sudah tak peduli dengan apa yang mereka lakukan, yang ada di pikiranku adalah malam ini aku bisa menikmati tubuh istri tetanggaku yang menjadi obsesiku selama ini. Lama kutunggu-tunggu, istriku belum pulang juga. Hingga akhirnya istriku datang dibuntuti oleh tetanggaku. Tampak sekali tetanggaku merasa rikuh menatapku, tatapan mata orang yang merasa sangat bersalah, karena tertangkap basah perselingkuhannya dengan istriku terekam oleh kamera. Dengan terbungkuk-bungkuk dia menyembah diriku sambil meminta ampun dan memohon agar aku tidak melaporkan tindakannya ke polisi serta memohon dengan sangat agar rekaman itu tidak disebarkan ke internet. Dia menyanggupi syarat yang kuajukan sebagai balasan atas apa yang dia lakukan terhadap istriku. Aku bilang padanya bahwa nanti malam aku akan mengunjungi rumahnya, kemudian dia harus meninggalkan aku dan istrinya berdua di rumahnya Dan kuminta dia dan istriku mengintip apa yang kulakukan dengan pada istrinya sehingga dia merasakan bagaimana perasaannya jika istrinya digauli oleh laki-laki lain. Dengan berat hati dan terpaksa, tetanggaku menyetujui usulku. Dan akhirnya dengan gontai ia kembali ke rumahnya. Sisa hari itu kugunakan dengan menunggu kejadian mendebarkan yang akan terjadi dan akan merubah suasana perkawinan keluarga kami, dan akhirnya waktu yang kutunggu itupun tiba. Sekitar jam 9 malam, Aku segera mendatangi rumah tetanggaku dan mengetuk pintu. Tak lama kemudian, istriku tetanggaku membukakan pintu, dan seperti biasa dia mengenakan baju longgar dan panjang serta kepala dan dadanya ditutup oleh jilbab yang lebar. “Ehhh….bapak ! Ada apa Pak ?” katanya kaget. Aku berusaha bertindak tenang seolah-olah orang yang sedang benar-benar bertamu. “’Ngga apa-apa, Bu ! Bapak ada ?” Jawabku. Dia mempersilahkanku duduk di kursi tamu, dan menutup pintu. “Pah…! Pah..! Ada tamu…” teriak istri tetanggaku memanggil suaminya. “Ada siapa Mah ? “ jawab tetanggaku sambil keluar dari kamar. “Aihh…, Bapak…., ada apa Pak ?” tanya tetanggaku bersandiwara. “Ahh…, pingin silaturahmi aja Pak…, Mana si kecil ? sudah tidur ?” jawabku berbasa basi. Kemudian kami ngobrol berbasa-basi, sebelum akhirnya dia bilang akan meninggalkanku sejenak, dengan alasan mau ke warung untuk beli rokok. Setelah tetanggaku meninggalkan rumah, aku mulai bertanya pada istri tetanggaku yang selalu menggoda hatiku ini. “Bu !, Ngomong-gomong…, saya ingin bertanya…!” kataku “Mau nanya apa sich ?” balasnya sambil menatapku. “Bagaimana, perasaan ibu, kalau ibu tahu suami ibu berselingkuh ?” tanyaku langsung pada persoalan. “Kenapa, Bapak menanyakan hal yang tidak sopan seperti itu ?” jawab istri tetanggaku dengan nada tersinggung. “Jawab saja pertanyaan saya !” desakku padanya “Tentu saja saya sangat kecewa dan marah padanya. Saya minta Bapak jangan memfitnah suami saya dan sebaiknya bapak pulang sekarang, saya tersinggung dengan ucapan Bapak” jawabnya istri tetanggaku tersinggung dan mulai emosi. “Bagaimana kalau ternyata, dia berselingkuh dengan istriku ?” kataku lagi tanpa menghiraukan kata-kata pengusiran yang dilontarkannya. Dia terhenyak dan menatapku tajam “Kenapa bapak berkata begitu ? Apakah dia berselingkuh dengan istri bapak ?” katanya mulai melemah dan terhenyak lemas. “Itulah sebabnya saya tanyakan pada Ibu, apa reaksi ibu kalau ternyata suami ibu berselingkuh dengan istriku ?” tanyaku tanpa memperdulikan pertanyaannya. “Bapak jangan memfitnah suami saya, suami saya orang baik-baik…, mana buktinya ?” emosi istri tetanggaku mulai naik kembali. “Saya punya rekaman perselingkuhan suami ibu dengan istri saya..” jawabku tegas sambil memperlihatkan flashdisk padanya, “Jadi…, apa reaksi ibu, kalau tahu suami ibu selingkuh dengan istri saya ?” desakku lagi. “Saya sangat kecewa, tapi tak bisa apa-apa….. karena saya sangat mencintai suami saya, dan tak mungkin saya minta cerai padanya. Karena saya sudah sebatang kara, tidak punya sanak saudara.. Tapi…… apakah benar seperti itu ? dari mana bapak dapatkan rekaman itu ? dan apakah benar isi rekaman itu adalah suami saya?” berondongan pertanyaan dia lontarkan padaku dengan penasaran dan rasa khawatir. Aku tak menjawabnya, tapi langsung menuju meja komputer yang ada di ruang tengah. Lalu kunyalakan komputernya sambil berkata “Saya punya bukti perselingkuhan mereka di flashdisk ini…”. Dia termenung dan menanti dengan tak sabar apa tindakanku selanjutnya. Kupersilahkan dia duduk di kursi yang ada di depan komputer sementara aku berdiri di sampingnya sambil memasang flashdsk pada CPU. Kemudian aku membuka file rekaman yang berisi adegan persetubuhan yang dilakukan suaminya. “Aihhhh…” mulutnya menjerit tertahan, dan kedua tangannya menutup mulutnya yang menganga, jantungnya seolah berhenti berdetak, nafasnya sesak serta matanya melotot tak berkedip ketika dia menyaksikan tubuh seorang lelaki yang mirip tubuh suaminya dalam keadaan bugil sedang menghentak-hentakan pantatnya pada selengkangan seorang wanita yang tak tampak pada layar karena terhalang oleh tubuhlelaki itu. Hanya terdengar samar-samar suara erangan dari seorang wanita yang sedang meraih nikmat… “Benarkah….. itu suami saya…? Wajahnya kan tak terlihat, tapi……, itu khan kamar kami…!” keringat dingin keluar dari pori-porinya dan sorot matanya memperlihatkan bahwa dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tapi suasana kamar yang diperlihatkan pada layar memang menunjukkan kamarnya….. “Kapan gambar ini direkam ?” disela-sela nafasnya yang tersengal “Tadi pagi sekitar jam 9 pagi..” jawabku. Nafasnya semakin sesak….., sementara erangan-erangan nikmat yang terdengar mulai merangsang gairahnya. Berbagai macam perasaan berkecamuk di kepalanya. Membuat pikirannya buntu. Mulutnya menjerit tertahan ketika lelaki itu berpindah posisi sehingga wajah lelaki dan wajah wanita yang ada dalam itu jelas memperlihat wajah suaminya dan wajah istriku. Dia memalingkan wajahnya seolah tak percaya dan tak mau melihat apa yang tampak di layar monitor. Tapi tak lama kemudian dia mengintip dari sudut matanya untuk melihat kejadian selanjutnya yang ditampilkan dari layar monitor. “Bu…, saya sangat cemburu dan marah luar biasa pada saat saya pulang dan mencari istri saya ternyata istri saya sedang asyik bercinta dengan suami ibu. Ingin rasanya saya melabrak masuk dan membunuh mereka berdua. Tapi keinginan itu kutahan karena saya sangat mencintai istri saya. Dan tak ingin lingkungan kita menjadi gempar karena saya memergoki istri saya dan suami ibu berselingkuh.” “Keluarga kita berdua bisa malu…,kasihan anak-anak. Itu sebabnya saya merekam perbuatan mereka supaya mereka tidak bisa mungkir.” Lalu lanjutku lagi “Untuk membalas perbuatan mereka agar impas dan mambalas rasa sakit hati saya, maka saya sudah minta pada suami ibu agar saya bisa mengauli ibu dan suami ibu menyetujuinya agar kita bisa membalas perbuatan sebabnya suami ibu meninggalkan kita berdua sekarang” Istri tetanggaku mulai terpengaruh oleh ucapanku, sebab diapun sakit hati terhadap apa yang dilakukan suaminya dengan istriku. Timbul dendam didalam hatinya untuk membalas apa yang dilakukan oleh suaminya dan istriku. Sementara itu di layar, terlihat bahwa istriku dalam posisi merangkak sedang digenjot oleh suaminya dengan hentkan-hentakan yang membuat mata istriku terpejam menahan nikmat dari dari mulut istriku kembali terdengar erangan-erangan nikmat. Cemburu, kecewa dan amarah yang berkecamuk di dalam dada istri tetanggaku menimbulkan dorongan untuk membalas perbuatan suaminya dengan berselingkuh denganku. Apalagi dilihatnya istriku begitu terlonjak-lonjak menikmati sodokan penis suaminya, Istri tetanggaku iri dengan kenikmatan yang di dapat istriku dari suaminya Disamping itu apa yang dilihatnya itu menimbulkan rangsangan berahi yang mulai menggeser rasa marah dan kecewanya. Tangannya mulai meremas-remas pegangan kursi dengan keras, terlihat bulu-bulu halus ditangannya berdiri yang menunjukkan bahwa dirinya sudah terangsang. Gairahkupun sebenarnya sudah meninggi menyaksikan persetubuhan yang mengairahkan yang dilakukan istriku dan suaminya. Semakin lama tampaknya gairah nafsu berahi semakin menguasai diri istri tetanggaku, dadanya turun naik terpompa gairah yang semakin membumbung tinggi. Keinginan untuk segera membalas dendam semakin besar. Duduknya gelisah dan mulai menggeliat, hingga pada saat tayangan menampilkan kondisi dimana istriku dan suaminya melonjak-lonjak dan mengejang kaku mencapai orgasme, rupanya nafsu istri tetangga sudah tak tertahankan lagi dia langsung berdiri dan berkata “Kalau suami saya berselingkuh dengan istri bapak, mengapa saya tidak boleh? Saya juga mampu melakukan seperti apa yang mereka lakukan, bahkan saya akan melakukannya lebih dari apa yang mereka lakukan. Apalagi seperti yang bapak bilang bahwa suami saya mengijinkan bapak menggauli saya. Ayo Pak! Tunggu apa lagi ?” katanya parau. Cemburu , marah dan gairah bercampur menjadi satu. Tangannya merengkuh leherku dan bibirnya langsung melumat bibirku dengan penuh nafsu birahi yang meronta-ronta ingin menemukan pelampiasan. Rupanya ia ingin membalas sakit hati yang dirasakannya dan berharap suaminya melihat apa yang dilakukannya padaku. Begitu ganas istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini mnciumiku, hawa dari mulutnya terasa panas menandakan gairah nafsu yang membara, kakinya terjinjit agar wajahnya semakin mendekat dan rapat ke wajahku, pelukannya sangat erat dan kepalanya bergerak lincah sambil bibirnya menghisap dan mengecup bibirku. Lalu dia menarik tanganku untuk menuju ke kamarnya. Begitu sampai di pinggir tempat tidur yang tadi pagi digunakan oleh suaminya bergelut dengan istriku. Begitu ia melihat tempat tidur, Ingatan istri tetanggaku kembali terbayang pada perbuatan suaminya dengan istriku di kamar ini, kembali istri tetanggaku ini merasa sakit hati akan kelakuan suaminya. Dan rasa sakit hatinya ini membuatnya ingin segera membalas rasa sakit hati pada suaminya. Dia langsung membuka seluruh pakaiannya hingga tak ada selembar benangpun yang menempel pada tubuhnya, aku terpana memandang mulusnya tubuh istri tetanggaku yang selama ini hanya ada dalam lamunanku saja. Sekarang secara nyata ada di hadapanku. Yang kuhayalkan selama ini memang benar, kulit tubuh istri tetangga ini demikian putih, mulus dan halus bak pualam. Ohhhh… the dream come true’. Rangsangan yang merasuk ke aliran darahku semakin deras. Terutama saat kupandangi buahdadanya yang masih mengacung montok sangat indah. Aku tak tahan menikmati pemandangan indah ini. Kuhampiri tubuh bugil tetanggaku ini, kupeluk dengan nafsu yang menggebu-gebu, kuciumi seluruh pundak, leher dan buah dadanya dengan nafas yang berat dan terengah-engah. Tanganku tak tinggal diam, turut meremas-remas buah dada yang montok dan menggemaskan. Nafsu tetanggaku semakin terbakar, tubuhnya menggelinjang menikmati cumbuanku, erangan nikmat keluar dari mulutnya yang mungil “Ouh… euhh… auhhh….”. Kepalanya terdongak sambil mengerang dengan mata terpejam. Bahdadanya semakin membusung, mulutku langsung menjilati dan menghisap putting susu yang semakin menonjol keras. Penisku semakin keras dan tegak, mendorong celana yang kukenakan, terasa sakit terjepit oleh celana yang seolah tak mampu membendung membengkaknya batang penisku. Aku melepaskan seluruh pakaian yang kukenakan. Melihat apa yang kulakukan, gairah istri tetanggaku semakin tak tertahankan, dia menarik lenganku agar bersama-sama naik ke tempat tidur. Nampaknya nafsu istri tetanggaku sudah tak tertahankan, vaginanya terasa basah dan sangat gatal ingin segera digaruk. Dan rasa gatal itu semakin meronta-ronta melanda vaginanya ketika matanya melihat batang penisku yang mengacung keras dan tegang. Dia membanting tubuhku agar telentang, dengan tergesa-gesa dia mengangkangi pinggangku, meraih batang penisku dan mengarahkannya pada liang vaginanya yang semakin basah, berdenyut dan gatal. Pantatnya ditekan sambil memejamkan mata menanti kenikmatan yang datang menjelang Lalu bleessshhh…….”Ahhhkk……” erangan nikmat dan merangsang keluar dari bibirnya yang tipis. Matakupun mendelik merasakan kepala penisku menerobos liang vaginanya yang sempit menjempit namun panas membara. Rasa nikmat yang luar biasa menjalar ke seluruh penjuru urat nadiku. “Oohhhh…..” akupun melenguh nikmat. Rasa nikmat dan puas semakin bertambah, karena mimpiku jadi kenyataan. Dan diluar dugaanku ternyata istri tetanggaku ini demikian liar dalam bercinta bertolak belakang dengan prilakunya sehari-hari yang lembut dan semakin puas dan nikmat menghadapi kenyataan ini. Dinding vaginanya berdenyut keras seolah menghisap kepala dan batang penisku, lalu dia melonjak-lonjakan tubuhnya dengan hebat dan tak lama kemudian dia menjerit panjang sambil tubuhnya mengejang kaku “Aaaaaaakkkhhhhh…….”. Dendam dan Gairah nafsu yang begitu meronta-ronta mengakibatkan orgasmenya begitu cepat datang menjemput. Beberapa saat kemudian dia ambruk menimpa tubuhku, kepalanya diletakkan di atas dadaku. Dinding vaginanya berdenyut kuat dan cepat dan dasar liang vaginanya meremas dan menghisap-hisap kepala penisku memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku. “Ouhhhh…..” keluar nikmat tanpa terasa keluar dari mulutku merasakan nikmatnya vagina istri tetanggaku ini. Vaginanya memang lain dari yang biasa kurasakan dari istriku. Remasan dan hisapan yang dilakukan vagina istri tetanggaku ini demikian kuat menyentuh simpul-simpul syarat kenikmatan yang ada di sekeliling batang dan kepala luar biasa Denyutan dinding vaginanya semakin lama semakin melemah namun terasa semakin basah dan licin. Setelah denyutan dinding vaginanya menghilang dan nafasnya teratur kembali, dia mulai menggerakan pinggulnya ke atas ke bawah agar batang penisku yang masih ditelan oleh vaginanya mengocok dan menggaruk seluruh dinding vaginanya dan masih gatal. Gerakan pinggulnya kadan-kadang berubah ke kiri dan kekanan bahkan diputar agar sambil menekannya dalam-dalam agar penisku masuk semakin dalam menggaruk dinding vaginanya. Rasa nikmat yang teramat sangat kembali menjalar di tubuh kami, aku membalas gerakan pinggulnya dengan menghentak-hentakan pantatku ke atas dan kebawah agar garukan batang penis semakin lebih terasa nikmat. Pinggulnya bergerak demikian lincah dan liar, tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga mataku terpana melihat buahdadanya yang montok dan sekal berayun dan berguncang-gucang. Kujulurkan kedua tanganku untuk meremas dengan gemas dan penuh nafsu kedua buahdada indah itu. Kepuasan dan kenikmatan semakin menjalar di seantero pembuluh darah kami. Kedua tangannya memegangi kedua pergelanganku yang sedang memberikan kenikmatan tambahan dengan meremas dan memilin buahdadanya sebagai pegangan pada saat lonjakannya semakin keras meronta-ronta. Lonjakan tubuhnya semakin liar dan pinggulnya menghentak-hentak kaku, sementara itu, penisku terasa seperti dijepit kuat dan dipelintir oleh mesin penggilingan yang sangat nikmat hingga mataku melotot dan melenguh “ouhhhhhhh…..” Pinggulnya menghentak sangat keras dan dalam, cengkraman kedua tangannya pada pergelangan tanganku sangat kuat, punggungnya menjauh, tubuhnya melenting kaku dengan mata mendelik dan berteriak cukup nyaring “Aaaaaaakkkhhhhh…….” Kembali istri tetanggaku ini mengalami orgasme yang lebih luarbiasa dibandingkan dengan orgasme pertamanya, sesaat kemudian tubuhnya melayang dan ambruk kembali di atas tubuhku. Sensasi orgasme yang kedua darinya kembali dirasakan penisku, kali ini remasan dan kedutan dinding baginanya terasa lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan yang pertama, sehingga akupun merasa lebih nikmat. Sambil telungkup lemah di atas tubuhku, dengan lemas dia julurkan kakinya sehingga berada di samping luar kedua kakiku yang agak terbuka, kedua tangannya dia susupkan ke bawah bahuku dan merengkuh pundakku dari bawah. Kemudian mulutnya menciumi dadaku, merayap ke atas , ke leher , ke pipi hingga kembali bibir kami bertautan dengan hisapan yang dalam dan panjang. Sambil berciuman, pantatnya kembali bergerak ke atas dan ke bawah agar batang penisku yang masih keras kembali menggaruk rasa gatal pada dinding vaginanya yang kembali datang walaupun telah terpuaskan. Helaan pantatnya yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar dan menekan, semakin cepat dan bertenaga, buahdadanya menggesek-gesek dadaku akibat gerakan pinggulnya yang memelintir nikmat batang penisku yang masih kuat dicengkram oleh dinding vaginanya. Gerakan melonjak yang kejang dan kaku kembali dialami oleh istri tetanggaku setelah beberapa saat dia menghela batang penisku. Kepala terangkat menjau dari wajahku, matanya terpejam rapat dan “Aaaaaakkkkhhhhh…..” kembali dia meraih orgasme yang semakin cepat dapat diraihnya. Dan kembali tubuhnya lunglai lemas di atas tubuhku. Rasa dendam pada suaminya membuat dirinya demikian lincah dan binal. Sehingga Berkali-kali dia meraih orgasme di atas tubuhku dalam posisi dia diatas tubuhku. Berbagai gaya goyangan pinggul dia peragakan mulai dari menaik-turunkan pantatnya, memutar pinggulnya hingga memaju-mundurkan pantatnya. Batang penisku seperti dipelintir, dijepit dan dihisap-hisap luar biasa nikmat. Teriakan dan erangan nikmat yang keluar dari mulutnya semakin keras dan merangsang, seolah ingin di dengar oleh suaminya bahwa dia juga bisa selingkuh seperti suaminya. Akhirnya istri tetanggaku betul-betul ambruk dan tak mampu menggerakkan pinggulnya beberapa saat. Namun tampaknya rasa gatal yang menyerang dinding vaginanya belum juga hilang sepenuhnya. Dia menggulingkan tubuhnya hingga telentang di sampingku. Dan tangannya menarik tubuhku agar aku di atas. Aku paham dengan apa yang diinginkannya. Tubuhku bangkit, kukangkangkan pahanya, lalu aku meletakan kedua lututku tepat dibawah pahanya, kuarahkan penisku yang semakin bengkak dan keras pada mulut liang vaginanya yang mengkilat basah oleh cairan kenikmatan. Dan blessshhh…… penisku menerobos liang vagina yang semakin basah , namun tetap terasa sempit dan menjepit serta memijit-mijit batang penisku. Aku mulai memompa pantatku hingga batang penisku mengocok-ngocok dan mengaduk-aduk liang nikmat itu. Setelah sekian lama aku menggenjotnya, dia mulai membalas dengan menghentak-hentakan pinggulnya menyambut setiap sodokan batang penisku dengan erangan-erangan nikmat yang kembali dia perdengarkan. Pada saat istri tetanggaku sedang melonjak-lonjak merasakan nikmat atas sodokan-sodokan batang penisku, tiba-tiba suaminya dan istriku masuk melalui pintu yang tadi lupa tidak ditutup. Istri tetangaku terperanjat dan terpekik kaget “Awww….”. Dan kekagetannya semakin bertambah setelah melihat bahwa suaminya dan istriku langsung melepaskan pakaian yang sudah setengah terbuka. Dia berusaha melepaskan diri dari himpitan tubuhku yang sedang menekan pinggulku dalam-dalam hingga seluruh batang penisku amblas hingga ke pangkalnya di dalam vaginanya. Tapi urung dilakukan karena ternyata suaminya masuk bukan untuk menghentikan kami yang sedang berpacu meraih nikmatnya persetubuhan. Sesuai dengan usulku, rupanya setelah aku masuk ke rumahnya , tak lama kemudian suaminya mengintip apa yang aku lakukan terhadap istrinya dari jendela depan rumahnya sementara istriku berdiri di halaman rumahku mengawasi keadaan sekeling rumah kami. Pada saat dia mengintip, saat itu kami sedang menonton rekaman persetubuhan yang dilakukannya dengan istriku, hingga dia melihat bagaimana istrinya terangsang melihat adegan yang dia lakukan dengan istriku yang tak lama kemudian dia melihat aku dan istrinya masuk ke kamar. Dia memanggil istriku dengan tangannya, lalu secara mengendap-ngendap mereka masuk kerumah yang tak terkunci dan menuju kamar dimana aku dan istrinya sedang bercumbu. Betapa besar rasa cemburunya ketika dia melihat bagaimana istrinya dengan lincah dan ganas melonjak-lonjak di atas tubuhku. Namun baik istriku dan tetanggaku tak berdaya untuk menghentikan apa yang sedang kami lakukan. Mereka hanya melihat apa yang kami lakukan dengan perasaan yang tak menentu. Tetapi perasaan panas dan cemburu yang melanda hati tetanggaku dan istriku secara perlahan tergantikan oleh rangsangan berahi yang menjalar di seluruh pembuluh darah mereka melihat bagaimana aku dan istrinya melonjak-lonja meraih nikmat serta mendengar erangan-erangan istrinya yang membuat nafsu berahi keduanya naik dengan cepat. Sambil melihat apa yang kami lakukan, mereka saling meremas dan meraba membuat nafsu mereka membumbung tinggi., Dan mereka bercumbu di depan pintu sambil memperhatikan kami, pakaian yang istriku kenakan sudah setengah terbuka. Buah dada istriku yang besar membusung indah sudah terbuka dan diremas-remas oleh tetanggaku sambil melihat yang kami lakukan Dan pada saat aku sedang di atas tubuh istrinya, nampaknya nafsu mereka sudah tak tertahankan lagi, mereka langsung masuk kamar dan melepaskan semua pakaian hingga akhirnya bugil. Istriku dibimbingnya agar berbaring dibagian kosong tempat tidur, namun kaki istriku masih terjulur di lantai. Tanpa memperhatikan kami yang sedang bengong melihat kedatangannya. Tetanggaku langsung mengangkat paha istriku hingga terkangkang, meletakkan kedua lututnya ke pinggir tempat tidur dan mengarahkan batang penisnya yang sangat tegang dan keras ke mulut liang vagina istriku yang basah menunggu dimasuki oleh batang penis yang keras. Lalu dia mulai menggenjot tubuh istriku dengan cepat hingga tubuh istriku melonjak-lonjak dan mengerang nikmat. Rangsangan nafsu begitu menguasai istriku dan tetanggaku, sehingga mereka langsung merasa berada di awang-awang dilambungkan oleh kenikmatan yang tak terhingga. Rangsangan kembali menjalar di tubuh istri tetanggaku melihat suaminya tidak mempedulikan dirinya, dia menggerakka pinggulnya agar penisku kembali menggaruk-garuk vaginanya yang kembali gatal. Geliat tubuh istri tetanggaku semakin liar dan ganas seperti mendapat tambahan tenaga baru ketika dia lihat disampingnya suaminya dengan liar dan ganas sedang menghentak-hentakan pinggulnya dia atas tubuh istriku. Akhirnya gelombang nikmat yang sangat dahsyat seolah datang menerjangku, selama beberapa detik tubuhku seolah diombang-ambingkan gelombang dahsyat itu. Tubuhku meronta dan menghentak-hentang kejang dan kaku demikiannya juga istri tetanggaku membalas hentakanku dengan lonjakan-lonjakan yang keras dan kejang, sehingga sampai pada suatu titik dimana aku dihempaskan oleh gelombang itu dari puncak ketinggian dan akupun menjerit nikmat “Aaaakkkkhhhh……” tubuh melonjak-lonjak “Aaaaaaakkkkhhhhh…….” Istri tetanggakupun menjerit keras meraih orgasme yang terakhir kali. Tangannya mencengkram kaku pundakku. Tubuh kamipun berkelojotan selama beberapa saat dan akhirnya ambruk, lemah lunglai tak berdaya…. Hanya beberapa detik berselang, rupanya puncak kenikmatan yang dirasakan istriku dan tetanggakupun datang menyergap mereka sehingga dengan badan yang melenting kakupun mereka menjerit nikmat hampir bersamaan “Aaaaakkkkhhhhh………..”. Tubuh tetanggaku ambruk dan berbaring telentang disamping tubuh istriku dengan kaki terjulur di lantai. Ruangan kamar itupun hening…. Kejadian hari ini adalah pengalaman pertama yang tak terlupakan, dimana kami main berempat. Dan sejak saat itu seolah-olah telah diresmikan oleh kami berempat, aku boleh meniduri istrinya kapan saja aku mau dan akupun merelakan istriku digaulinya kapankun dia mau. TAMAT Leave a Response » Ini adalah kisahku yang lain dengan tetanggaku di kampung. Awalnya waktu SMA aku sedang memanjat pohon sawo di belakang rumahku untuk mengambil buahnya. Secara tak sengaja mataku tertuju ke sebuah sumur tetangga yang tinggi dinding penutup kelilingnya hanya sebatas dada orang dewasa. Kulihat seorang wanita sedang membuka baju untuk mandi di sana. Tubuhnya kelihatan putih dan montok. Setelah kuperhatikan dengan cermat ternyata wanita itu adalah Bu Mina, tetangga selang tiga rumah sebelah barat dari rumahku. Bu Mina adalah istri muda dari seorang pengusaha angkutan. Ia membuka toko kelontong di rumahnya. Aku mencari posisi yang lebih enak untuk mengintipnya. Kerimbunan daun sawo cukup membantuku agar tidak kelihatan dari arahnya mandi. Sambil mengintip akupun berkhayal bersetubuh dengannya. Dari tempatku mengintip dadanya yang putih dan montok kelihatan jelas sekali. Begitulah kalau aku tidak ada kegiatan di sore hari maka aku akan memanjat pohon sawo di belakang rumah dan menunggu Bu Mina mandi. Bu Mina ini orangnya ramah dan supel nantinya baru aku tahu kalau dia memang benar-benar supel alias suka peler. Kadang kalau aku duduk-duduk di depan tokonya ia menyapaku duluan. Asalnya sebenarnya dari pelosok, namun tidak kelihatan kampungan. Kukira nama sebenarnya Minah. Setelah kawin dengan Pak Yos dipanggil Bu Mina. Umurnya waktu itu kurang lebih tiga puluh tahun. Badannya sedikit gemuk tapi kulitnya kelihatan kencang. Ia paling sering pakai kain dan kebaya. Kalau sudah pakai kain dan kebaya, pantatnya yang besar kelihatan menantang dan bergoyang-goyang kalau sedang berjalan. Belahan buah dadanya terlihat sangat menggiurkan dan mengundang lirikan mata laki-laki. Sampai ketika aku kuliah dan sedang liburan semester di kampung. Malamnya sekitar jam sembilan malam aku singgah ke toko Bu Mina untuk membeli sesuatu. “Eh Mas Anto. Kapan datangnya dan libur berapa hari? Oleh-olehnya mana?” ia memberondongku dengan sejumlah pertanyaan. Tangannya diulurkan dan tentu saja kusambut dengan hangat. “Tadi siang, dua minggu, pakaian kotor. Ibu mau?” jawabku taktis dan efisien menjawab semua pertanyaannya. “Ihh.. Masa sih pacarnya kok cuma dibawain pakaian kotor,” katanya menggodaku. Dadaku berdesir. Pacarnya? “Beli apa Mas?” “Enngghh, beli sabun dan shampoo”. “Lho belum mandi toh?” “Sudah, untuk besok pagi”. “Lho baru datang tadi, besok pagi kok sudah mandi basah,” godanya makin berani. “Ya, siapa tahu nanti malam mimpi basah, jadi paginya mandi basah,” kataku. Kepalang basah kubalas godaannya tadi. Pokoknya basah.. Sah.. Sah. Bu Mina masuk ke dalam tokonya. Pantatnya masih saja kelihatan besar dan padat di balik dasternya. Aku mengikutinya, sambil melihat-lihat barangkali ada barang lain yang tiba-tiba teringat untuk kubeli. “Ini sabun dan ini shampoonya. Eh nanti malam mimpi basah sama saya saja ya!” katanya berbisik sambil tersenyum. Kalau begini caranya nanti malam aku bisa benar-benar mimpi basah. Aku hanya diam saja dan menerima sabun dan shampoo tadi. Ketika memberikan belanjaanku ia seolah-olah memalingkan mukanya ke arah TV dan seperti tanpa sengaja telapak tangannya mengusap lenganku. “Eh maaf Mas. Habisnya acara di TV bikin penasaran saja”. “Berapa Bu semuanya?” tanyaku sambil mengangsurkan selembar uang dua puluh ribuan. “Ah, nggak usah Mas. Lagian uangnya besar begini nggak ada kembaliannya”. Ia menolak uangku. Aku jadi tidak enak. “Ya sudah Bu, saya utang dulu. Besok saja sekalian saya bayar” kataku. “Bayar pakai yang lain saja gimana Mas?” Aku garuk-garuk kepala kebingungan sambil meninggalkan tokonya. Karena masih lelah aku segera tertidur dan bangun agak kesiangan. Adik kecilku berdiri tegak, pertanda metabolisme dan kondisi tubuh masih fit. Setelah menyelesaikan ritual pagi hari, 3M, mandi, modol dan makan, aku berniat untuk jalan-jalan ke tempat Tina teman masa SD-ku Aku Oase Para Wanita Bersuami 5 Tina. Kali-kali aja aku dapat jatah untuk sekedar kissing, necking dan petting. Tapi tiba-tiba aku ingat dari informasi yang kudapat tadi malam Tina sedang ke luar kota. Akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan ke pasar saja. Sampai di pasar aku berputar-putar di los pakaian. Aku terkejut ketika tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang. “Cari apa Mas Anto?” Aku menoleh ke belakang dan ternyata Bu Mina yang ada di belakangku. Ia mengenakan blouse putih tipis dengan celana panjang warna biru. BH-nya yang juga berwarna biru membayang di balik baju tipisnya. “Ibu bikin kaget saja. Tadinya pengen beli tas tapi nggak ada yang cocok. Maksudnya nggak ada yang cocok harganya, kalau modelnya sih banyak yang cocok,” kataku. “Oh gitu. Gimana kalau kita jalan-jalan ke Malioboro atau Shoping Centre kali-kali aja ada yang cocok. Kebetulan aku juga lagi cari kain batik untuk Bapaknya. Ayolah mumpung masih pagi,” katanya sambil menarik tanganku. Aku tak bisa menolaknya. Dua jam kemudian kami tiba di Jalan Malioboro. Kami masuk ke sebuah toko dan melihat-lihat tas pakaian. Harganya memang murah dan modelnya bagus. Cuma aku memang tadinya juga cuma mau lihat-lihat saja, belum mau beli. Ketika masuk ke dalam toko kain, Bu Mina menggandeng lenganku dengan mesra. Aku jadi agak jengah juga. Akhirnya Bu Mina membeli dua potong kain batik. Satu untuk suaminya dan satu lagi untukku. Setelah itu kami makan. Selesai makan aku sudah bersiap untuk pulang, tapi Bu Mina masih saja duduk di kursinya. Ia menatapku sambil tersenyum. “Eh, ngomong-ngomong tadi pagi jadi keramas nih?” ia mulai menggodaku lagi. “Iya,” jawabku singkat. “Kalau.. Mmhh siang-siang gini keramas lagi mau nggak?” tanyanya sambil memegang telapak tanganku. “Kalau tadi malam kamu mimpi basah, sekarang ngerasain yang sebenarnya mau nggak?” sambungnya. Aku hampir terjatuh dari kursiku. Sebenarnya tentu saja inilah yang kuharapkan, tapi untuk membuatnya penasaran aku hanya berdiam saja. “Ayolah!” rayunya. Akhirnya aku berdiri dan berjalan keluar dari restoran. Bu Mina memegang tanganku dan menarikku berjalan ke arah sebuah becak yang sedang mangkal. “Pasar Kembang, Pak!” katanya pada tukang becak. “Kenapa nggak ke Kaliurang saja,” protesku. “Kejauhan, waktu kita sedikit,” jawabnya pasti. Sampai di depan sebuah hotel yang cukup bagus di dekat pintu belakang Stasiun Tugu ia memberi kode kepada tukang becak untuk menepi. Kami segera masuk ke dalam hotel. Setelah menyelesaikan urusan di resepsionis kami masuk ke dalam kamar. Sebuah kamar yang lumayan bagus dengan sebuah ranjang besar yang empuk. Lantainya dilapis dengan permadani yang agak tebal. Begitu pintu kamar tertutup, Bu Mina langsung memelukku. Bu Mina menyapukan bibirnya ke bibirku dengan lembut. Aku belum membalasnya. Ia kemudian mengulangi dan melumat bibirku. Terasa lembut dan nikmat sekali bibirnya. Lama kelamaan ciumanku berubah menjadi lumatan ganas. Lidahnya mendorong lidahku dan menyelusuri langit-langit mulutku. Aku membalasnya, kudorong lidahnya, dia menyedot lidahku. Rupanya Bu Mina sangat lihai dalam berciuman. Kadang kepalanya dimiringkan sehingga mulut kami bisa saling menyedot. Suara kecipak perpaduan bibir kami mulai terdengar. “Lepas bajunya dulu, To!” ia menyuruhku. Kulepas baju, celana panjang dan sekaligus celana dalamku dalam sekali gerakan. Dadaku yang bidang dan berbulu lebat membuatnya berdecak kagum. Kejantananku langsung mencuat keluar dan perlahan-lahan terancung dalam kondisi lurus, bahkan sedikit mengacung ke atas. Kepala penisku kelihatan kemerahan dan mengkilat karena dari lubangnya sudah mulai keluar cairan bening agak kental dan lengket. Diusapnya lubang kejantananku dengan ibu jarinya dan diratakannya cairan bening yang keluar tadi di atas kepalanya sehingga kini semakin mengkilat. Diusap-usapnya kepala penisku sampai membesar maksimal. Bu Mina melepaskan pelukannya. Dengan gerakan pelan dan gemulai ia melepas blus, celana panjang dan akhirnya celana dalamnya. Tangannya membuka kancing bra-nya dan sebentar ia sudah dalam keadaan bugil. Tubuhnya yang montok dengan sedikit lemak di bagian perutnya. Gunung kembarnya dengan puncaknya yang kemerahan yang menggantung bebas. Kini kami berdua sama-sama dalam keadaan polos tanpa selembar benang pun. Selang beberapa menit kemudian Bu Mina berkata di telingaku dengan lirih.. “Kita ke ranjang.. Sa.. Yang..”. Aku langsung menyergapnya dan mengulum bibirnya, dan dia membalasnya dengan sangat liar, kemudian aku merasa penisku semakin tegak dan terasa lebih keras dari biasanya. Aku berbaring di ranjang dan Bu Mina merangkak di atasku. Dadanya disodorkan ke mulutku dan dengan rakus kusedot dan kujilati buah dadanya. Tangan dan mulutnya menarik-narik bulu dadaku dengan lembut. Sekali waktu dia menarik dengan keras. Aku terpekik.. “Ouuw.. Sakit Bu..”. “Aku gemas melihat dadamu”. Dia terus memintaku meremas-remas payudaranya dan menghisap putingnya secara bergantian. Lalu dia mulai menjilati tubuhku dari mulai leher perlahan-lahan turun kebawah dan berhenti disekitar paha. Dia juga menjilati biji zakarku. “Agh.. Ugh.. Ouhh.. Enak Bu.. Ugh..!!” desahku. Bu Mina menggigit pahaku di bagian dalam dekat pangkal paha seolah-olah mengingatkan ini bukanlah sekedar mimpi basah tetapi kenyataan yang benar-benar sedang terjadi. Bu Mina terus melanjutkan aksinya, kini dia jongkok di atas pahaku. Tangannya meremas kejantananku dan menggoyangkannya sebentar. Digesekkannya kepala kejantananku pada bibir vaginanya, kemudian ia menurunkan pantatnya. Kepalaku sudah tertelan dalam vaginanya. Terasa vaginanya berair. Dengan pelan pantatnya bergerak turun sambil memutar-mutar. Kejantananku terasa ngilu dibuatnya. “Ibu masukin ya. Ayo To..!! Angkat ke atas..,.. Tunggu sebentar!” ia memberi komando. Diganjalnya pantatku dengan bantal, kuangkat pantatku sedikit untuk memudahkannya mengganjal pantatku dan kemudian pantatnya semakin turun. Dan dengan perlahan penisku masuk ke dalam sebuah lorong hangat. Aku merasakan penisku dihimpit oleh benda hangat, basah dan berdenyut, sebuah sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa. “Agh.. Auw.. Ooh.. Nikmat sekali, To!!” rintihnya terbata bata. Kugerakkan pinggulku memutar berlawanan arah dengan gerakan pingulnya. Dibenamkam penisku dalam dalam sampai terasa tidak bisa masuk lebih dalam lagi, dan Bu Mina menjerit. Tangannya memainkan putingku dan sesekali menjilat dan mengisapnya. Aku menggigit bibir menahan rangsangan. Dia terus menggoyangkan pinggulnya dengan teratur dan makin lama makin cepat. “Ouchh.. Agh.. Ugh.. Oo.. Yes..!!” desisnya terdengar berulang-ulang. Selanjutnya -> Artikel Terkait

cerita hot selingkuh dengan tetangga